Semarang (ANTARA News) - Juara dunia kelas bulu WBA, Chris Jon, dijadwalkan kembali naik ring untuk mempertahankan gelar juaranya sekitar bulan Juli atau Agustus 2007. "Kalau aturan dari WBA, saya harus naik ring bulan Juli atau Agustus 2007, tetapi semua tergantung pada persiapannya," kata Chris Jon ketika dihubungi di Semarang, Kamis. Petinju kelahiran Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tersebut mengatakan bahwa sampai kini pihaknya belum mengetahui lawannya, tetapi yang jelas pertarungan itu bukan tarung wajib (mandatory fight). "Saya juga masih menunggu kabar dari manajernya, Craig Christian, soal lawan yang akan dihadapi pada pertarungan mendatang, termasuk kepastian soal tempatnya, apakah di Indonesia atau di luar negeri," kata suami mantan atlet wushu Jateng, Anna Maria Megawati. Ia mengatakan, lawan yang akan dihadapi adalah petinju yang berada pada peringkat 10 besar kelas bulu WBA, sehingga bisa petinju yang berada pada peringkat kelima, keenam, keempat, atau yang lainnya. "Saya yakin Craig Christian akan mencarikan lawan yang terbaik bagi saya," kata petinju yang pernah menjadi atlet wushu nomor sanshou (perkelahian bebas). Ia menambahkan, kalau sudah ada kepastian lawan, tempat, dan waktunya, tentu pihaknya harus berangkat ke Australia untuk melakukan latihan secara intensif di Sasana Herry Gym`s di Perth. "Sekarang ini saya belum latihan secara serius, paling-paling melakukan jogging dan sedikit teknik. Tetapi kalau menjelang pertarungan, saya harus berlatih serius di Australia," katanya. Ketika ditanya rencana untuk melakukan pertarungan "unifikasi" atau menyatukan gelar juara dunia di badan tinju yang lain (selain WBA), dia mengatakan, sampai kini belum terpikirkan ke arah itu. "Kalau saya harus melakukan pertarungan unifikasi berarti nantinya saya harus melakukan tarung wajib dua kali. Satu kali tarung wajib saja susah, apalagi harus dua kali," katanya. Chris Jon berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu WBA, setelah menang angka mutlak pada tarung wajib melawan petinju Venezuela, Jose Cheo Rojas di Jakarta, awal bulan Maret 2007. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007