Kabul (ANTARA News) - Dua tentara Kanada anggota kontingen pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin NATO tewas dan tiga lainnya cedera ketika kendaraan mereka dihantam satu bom di pinggir jalan di Afghanistan selatan, kata juru bicara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Kamis. Serangan itu terjadi Rabu malam di provinsi Kandahar, tempat lahirnya gerakan Taliban, persis tiga hari setelah enam tentara Kanada lainnya tewas dalam serangan serupa di provinsi itu. "Tentara-tentara Kanada itu tewas dan cedera ketika kendaraan mereka dihantam bom sekiar 30km barat kota Kandahar pukul 20:00 Rabu waktu setempat," kata Kolonel Angela Billings, jurubicara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO, Kamis. Ia tidak memberikan informasi lebih jauh mengenai kondisi tiga tentara yang cedera itu selain mengatakan mereka sedang dalam perawatan. Sekitar 2.500 tentara Kanada ditempatkan di provinsi Kandahar sebagai bagian dari misi ISAF yang dipimpin NATO. Mereka sudah ikut serta dalam pertempuran paling berdarah sejak jatuhnya rejim Taliban musim panas tahun 2001 si barat kota Kandahar di mana lebih dari 1.000 gerilyawan dilaporkan tewas. Bom-bom di pinggir jalan dan serangan bunuh diri menjadi satu taktik biasa bagi gerilyawan yang dipimpin Taliban sementara para pejabat Afghanistan dan militer NATO menyatakan bahwa pemberontak kehilangan kekuatan untuk menghadapi langsung pasukan aliansi. "Hati kita adalah bersama dengan keluarga para tentara , negara dan anggota-anggota satuan mereka. Kita tidak akan pernah melupakan pengorban yang mereka lakukan untuk membantu memperbaiki kehidupan rakyat Afghanistan," kata Mayjen Ton van Loon, panglima ISAF untuk wilayah selatan. Sementara itu paling tidak 35 gerilyawan Taliban tewas dalam pertempuran dengan tentara Afghanistan dan pasukan yang dipimpin AS di Afghanistan selatan, kata seorang jurubicara gubernur provinsi itu , Kamis yang diutip kantor berita AFP. Pertempuran meletus, Rabu setelah lusinan pejuang Taliban menyerang pasukan keamanan Afghanistan di provinsi Zabul, kata jurubicara Gulab Shah Alikhil kepada AFP. Para gerilyawan itu tewas setelah pasukan koalisi pimpinan AS membalas dengan serangan pasukan darat dan pesawat tempur setelah satu panggilan dari rekan-rekan Afghanistan mereka yang diserang di distrik Shahjoy, provinsi itu, kata Alikhil. Lebih dari 350 warga Afghanistan tewas atau cedera sejauh ini tahun ini akibat serangan bom pinggir jalan dan serangan-serangan bunuh diri, kata seorang jurubicara ISAF , Rabu. Sekitar 1.000 warga Afghanistan tewas dalam serangan-serangan yang sama tahun 2006, katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007