Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Hatta Rajasa mengatakan dari total anggaran dana untuk perbaikan kereta api sebesar Rp450 miliar, sebanyak Rp100 miliar akan digunakan proyek tersebut selama 2007. "Sampai dengan 2009 kita akan tuntaskan bantalan-bantalan baja pada rel yang telah tua sehingga menyebabkan kereta anjlok. Dari total dana Rp450 miliar, Rp100 miliar digunakan pada 2007 dan sisanya di 2008," kata Menhub, setelah memberikan pemaparan tentang Arah Kebijakan Sektor Perhubungan dalam Rapat Koordinasi BUMN, di Jakarta, Jumat. Hatta mengatakan dari Rp3,8 triliun anggaran yang tersedia pada 2008, pos yang mengambil porsi terbanyak adalah untuk rehabilitasi jalur kereta api. Jalur kereta api yang terbentang sepanjang Pulau Jawa, kata Hatta, telah dibangun pada zaman pemerintahan Belanda, sehingga sudah banyak mengalami kerusakan dan harus segera diperbaiki. Proyek rehabilitasi ini, katanya, harus segera terselesaikan selama dua tahun ke depan. Menurutnya, tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah menciptakan sebuah transportasi yang handal, aman dan terjangkau bagai masyarakat. Sementara itu, dalam pemaparannya di hadapan ratusan direksi dan komisaris BUMN, Hatta menjelaskan rencana revitalisasi angkutan darat di Jabodetabek, yaitu dengan meningkatkan pelayanan perkerataapian. Untuk itu dengan adanya revitalisasi kereta api, maka diharapkan dapat melayani kebutuhan masyarakat terhadap transportasi yang semakin meningkat. "`Outcome` pada 2009, yang naik kereta api mencapai dua juta penumpang. Ini memang program yang ambisius," katanya. Dengan penetapan undang-undang perkeretaapian yang baru memungkinkan "monorel" untuk masuk dan menjadi salah satu angkutan darat pilihan. Selain itu, juga "double track" dan proyek "double-double track" yang masih terus digarap. "Paling tidak pada 2009, `double-double track` (DDT) sudah dapat dimanfaatkan," katanya. Ia mengharapkan dengan terwujudnya transportasi yang mampu mengangkut dua juta orang, maka akan mengurangi banyaknya penggunaan kendaran pribadi serta mengurangi penggunaan sumber energi yang berlebihan. (*)

Copyright © ANTARA 2007