Pangkalpinang (ANTARA News) - KRI Kobra yang tengah melakukan operasi keamanan laut sektor III di perairan Bangka berhasil menangkap Kapal Motor (KM_ Mekar Mandiri, ditengah wilayah Tanjung Berikat Bangka, Jumat dinihari pukul 24.20 WIB. Dan Lanal Pangkalbalam Bangka, Letkol (L). M. Zainuddin, di atas kapal Mekar Mandiri, menyatakan, ketika digeledah ditengah laut, didalam kapal ditemukan pasir timah. Atas dasar penemuan awal itu, kapal diminta berlayar kembali kepelabuhan Pangkalbalam. Penangkapan itu bermula dari kecurigaan aparat terhadap KM Mekar Mandiri. Sayangnya ketika aparat sampai kelokasi kapal sudah berangkat 30 menit sebelumnya, yaitu pukul 18.00 WIB. Upaya pengejaran dengan speed boat gagal karena kapal sudah terlalu jauh dan informasi itu disampaikan ke palaksa KRI Kobra yang dipimpin Kapten AL Teguh. Kapal berhasil ditangkap pada posisi 02`31`07` Selatan - 16`45`30` Timur. Setelah digeledah ditemukan sebanyak 239 karung pasir timah atau seberat 11,950 ton yang ditutupi dengan tumpukan kardus bekas. Harga per kg pasir timah mencapai Rp90.000. Di kapal terdapat sebanyak 17 kontainer, 14 kontainer diantaranya kosong, sementara tiga kontainer berisi. Didasarkan manivest isi kapal yang dilaporkan oleh perusahaan ekspedisi Bangka Putra Jaya disebutkan kargo berisi besi seberat 10 ton, general kargo, mobil dan kontainer kosong. Kapal berbendera Indonesia dengan bobot 595 GT itu berangkat dengan tujuan pelabuhan Sunda Kelapa dinakhodai Endang Syafrudin dengan 15 orang anak buah kapal. Nakhoda kapal Endang Syafruddin, ketika ditanya tidak tahu bahwa isi kontainer itu berupa barang-barang yang tidak dilengkapi dokumen. Ia sulit memeriksa muatan kapal karena disegel rapat dan dalam manivest sudah jelas tertera barang yang dibawa. "Saya merasa dibohongi dan tidak tahu kalau ternyata muatannya berupa pasir timah," ujar Endang dengan polos. Di atas KM Mekar Mandiri terlihat tumpukan kardus bekas berserakan diatas palka kapal. Didalam satu kontainer yang tertulis dengan kertas putih barang Putra Bangka Jaya itulah terdapat 239 karung pasir timah. Dua aparat TNI-AL yang masuk kedalam kontainer menggunakan senter membuka sebuah karung putih tanpa merek dan senter memperlihatkan isi pasir timah tersebut. Pada satu kontainer disebelah kontainer pasir timah, disaksikan Danlanal dan penanggung jawab Guskamla sektor III, Letkol. (L), Guranul S., pintu dibuka paksa dan terlihat tumpukan kayu gergajian. "Kita sulit mengetahui isi didalam kontainer itu, karena kargo harus dikeluarkan dari kapal untuk mengecek kemungkinan adanya balok timah yang disimpan dalam tumpukan kayu," ujar Guranul. Di bagian atas dek kapal juga terdapat satu buah mobil mewah Toyota Fortuner warna kuning gading dengan pelat B 8531 HT. Didalam mobil tersebut berisi barang-barang kosmetik. Rencanaya kapal akan diberangkatkan ke Jakarta pada Jumat malam (13/4) dikawal sebuah kapal KRI ke pelabuhan armada barat di Jakarta. Isi dan muatan kapal akan dibongkar di Jakarta dan penyidikan selanjutnya dilakukan oleh aparat dari pangkalan utama TNI-AL III Jakarta. Terhadap ke 15 ABK dan satu nakhoda, statusnya baru sebatas saksi. "Kita akan dalami siapa pemilik. Ada pemalsuan manivest dan untuk ekspor timah harus ada ijin eksportir terbatas dan kewajiban terhadap negara," demikian Zainuddin. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007