Malang (ANTARA News) - Bayi kembar siam Nayla dan Laila Asmaul Husna sekira pukul 10.50 WIB, Jumat, meninggal dunia di Rumah Sakit Paru Batu, Malang, Jawa Timur, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Baptis di Kecamatan Batu. Menurut pengakuan ayah Nayla dan Laila, Supriyono, kedua putrinya yang sejak lahir dirawat intensif selama tiga bulan di RSSA Malang itu, tiga hari sebelumnya menderita penyakit seperti flu (pilek) serta diare yang tak kunjung berhenti. "Karena kondisinya semakin parah, maka sekitar pukul 09.00 pagi tadi saya bawa ke RS Baptis yang langsung dirujuk ke RS Paru Batu, karena ada gangguan sesak nafas," ungkapnya. Sementara itu, salah seorang dokter yang menangani Nayla dan Laila di RS Paru, Deden menyatakan, ketika datang ke RS Paru kondisi kedua bayi kembar siam tersebut sudah memburuk dan sangat pucat. Baru sekitar 10 menit ditangani, keduanya meninggal. Ketika ditanya penyebab meninggalkan bayi kembar pasangan Supriyono dan Laseni itu, dr Deden mengaku, tidak bisa memastikan apa penyebab kedua bayi tersebut mengalami sesak nafas, hingga keduanya meninggal. Jenazah bayi kembar itu, langsung dibawa pulang ke rumah orang tuanya di Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat. Pertengahan Februari 2007, tim dokter RSSA yang menangani Nayla dan Laila memperbolehkan keduanya dibawa pulang, karena kondisinya sudah membaik dan sehat. Bayi kembar siam putri pasangan Supriyono-Laseni, Naila dan Laila lahir di RS Baptis Batu 23 Oktober 2006 dalam kondisi mengalami kelainan dan langsung dirujuk ke RSSA Malang yang langsung ditempatkan diruang khusus (ruang 12) dengan penanganan khusus pula. RSSA Malang membentuk tim dokter khusus yang menangani Naila dan Laila dan diketuai dr Respati S. Drajat Sp OT yang dibantu beberapa dokter spesialis serta perawat khusus. Tim dokter menetapkan tiga skenario, yakni tahap pertama selama tiga bulan hanya membantu perkembangan bayi dengan memberikan asupan nutrisi lengkap, tahap kedua tim melakukan intervensi pada tubuh bayi dengan melakukan pemeriksaan terhadap organ tubuh bayi. Sedangkan, tahap ketiga adalah pemisahan (operasi). Namun dari hasil pemeriksaan organ-organ dalam tubuh bayi ternyata tidak bisa dipisahkan, karena adanya beberapa organ dalam Naila dan Laila menjadi satu, kalaupun dilakukan salah satu harus ada yang dirugikan. Organ tubuh yang harus dihilangkan tersebut diantaranya dua tangan yang berada dipunggungnya, diantara kepala Naila dan Laila. Selama dalam perawatan tim dokter RSSA, kondisi kesehatan dan perkembangan Naila dan Laila terus membaik, pada saat masuk RSSA berat badannya hanya 3,5 kg dan saat dibawa pulang sudah mencapai 4,9 kg. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007