Jakarta (ANTARA News) - Di dunia teknologi mobile, salah satu fitur yang paling dicari dan futuristik adalah layar yang dapat ditekuk. Beberapa tahun terakhir banyak orang yang memimpikan sebuah smartphone, tablet, atau gadget mobile lainnya yang memungkinkan layar lentur atau dapat ditekuk.

Sejumlah brand besar telah mengembangkan teknologi layar fleksibel seperti LG dengan G Flex, dan Samsung yang telah bereksperimen dengan menampilkan layar lengkung pada smartphone seperti pada S7 Edge dan Note7, namun semua smartphone tersebut secara teknis bukan layar yang dapat ditekuk.

Dalam sebuah bocoran baru dari Baidu, produsen perangkat teknologi asal China, Xiaomi, tengah bereksperimen dengan layar tekuk mereka sendiri yang tampaknya terlihat seperti sebuah smartphone.

Smartphone dengan layar yang dapat ditekuk tersebut terlihat menjalankan sistem operasi Android dengan user interface (UI) milik Xiaomi. Sayangnya, tidak terlihat bagian yang diperlukan untuk mengisi daya ponsel, sehingga masih dipertanyakan apakah benar-benar sebuah perangkat ponsel.

Gagasan untuk memiliki smartphone dengan layar yang dapat ditekuk sangat menarik, namun saat ini realitas dari konsep tersebut masih belum jelas. Satu hal yang pasti, biaya produksi untuk menampilkan layar yang dapat ditekuk telah terbukti sangat mahal.

Baik Samsung dan LG telah melaporkan bahwa mereka mengeluarkan miliaran dolar untuk memproduksi layar OLED yang fleksibel. Namun, layar fleksibel pada smartphone (misalnya LG G Flex) jauh berbeda dari konsep futuristik untuk menjadikan smartphone benar-benar dapat dilipat.

Konsep tersebut terdengar mudah, namun ketika dihadapkan pada bagaimana smartphone tersebut bekerja dengan semua komponen yang diperlukan untuk membuat sebuah smartphone, ide tersebut menjadi jauh lebih sulit untuk dipahami.

Dengan Xiaomi yang mulai mengembangkan ide tersebut, dan semakin banyak perusahaan yang mulai mengadopsi teknologi layar fleksibel, diharapkan dapat smartphone dengan layar yang dapat ditekuk benar-benar bukan hanya sekedar sebuah konsep, demikian Phonearena.

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016