Jakarta (ANTARA News) - Sutradara muda Joko Anwar mengaku alasannya mundur dari kepengurusan Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N) masa bakti 2007-2009 adalah lantaran dirinya lebih dapat bersuara di Masyarakat Film Indonesia (MFI) daripada di BP2N. "Dari segi pribadi, saya lebih bisa bersuara di MFI. Dari segi profesionalisme, saya diundang masuk ke organisasi yang serius, bentukan Pemerintah, tapi kurang adanya koordinasi," kata Joko melalui telepon kepada ANTARA News di Jakarta, Jumat. Selain itu, lanjut Joko, alasannya menolak pencalonannya di BP2N, karena MFI telah mengambil sikap untuk meminta, agar Pemerintah membekukan BP2N dan Lembaga Sensor Film (LSF) yang dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Tiga orang calon anggota BP2N menolak pelantikan yang dilakukan tanggal 5 April 2007 adalah Joko Anwar, Paquita Widjaja dan John Badalu. Selain BP2N dan LSF, menurut Joko, MFI juga melakukan boikot terhadap Festival Film Indonesia (FFI) yang dianggap memenangkan film yang melanggar karya cipta. Sutradara film "Janji Joni" itu sedang meluncurkan film keduanya berjudul "Kala" yang akan menginjak gedung bioskop seluruh Indonesia serentak pada 19 April 2007. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007