Jakarta (ANTARA News) - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pungutan liar bukanlah hal baru, sehingga untuk mengatasinya perlu ketegasan pemimpin.

"Ketika kita melakukan kompromi, pungutan liar akan langgeng. Jadi perlu ada ketegasan," kata Anies seusai bertemu dan berdialog dengan Komite Pedagang Pasar di Cakung, Jakarta Timur, Jumat.

Selain ketegasan, Anies mengatakan seorang pemimpin perlu mencari jalan keluar/ solusi bagi orang-orang yang terlibat pada pungutan liar. Sebab, bisa saja mereka melakukan pungutan liar karena faktor ekonomi, yaitu kebutuhan hidup.

"Bisa saja mungkin karena sistem, sehingga sistemnya perlu ditata. Bila sistem sudah baik, kebutuhan orang-orang bisa terpenuhi, praktik pungutan liar pasti bisa dijauhkan," tuturnya.

Banyak pungli

Ketua Umum DPP Komite Pedagang Pasar Abdul Rosyid Arsyad mengatakan pedagang pasar mengeluhkan adanya pungutan liar di pasar di luar pungutan resmi yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Yang resmi hanya Rp4.000, mungkin untuk kebersihan dan keamanan. Di luar itu, banyak sekali pungutan liar," jelasnya.

Rosyid berharap Anies dapat memberantas pungutan liar di pasar bila terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem.

Kemudian, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016