Kayong Utara (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan gelaran Sail Selat Karimata 2016 merupakan satu upaya untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Jelas sekali seluruh titik-titik dan atau seluruh pulau di kepulauan Indonesia adalah bagian yang tak terpisahkan dari NKRI. Karenanya memajukannya, membangunnya dan mengkomunikasikannya kepada dunia dan bahkan menjadikannya sebagai ikon-ikon pariwisata adalah bagian dari upaya untuk betul-betul mengokohkan seluruh yang terkait dengan NKRI," kata Hidayat Nur Wahid di Kayong Utara, Jumat malam (14/10).

Sail Selat Karimata menurut Hidayat adalah upaya negara untuk mencegah terjadinya disintegrasi.

"Kita tidak boleh ada satu kawasan yang merasa tidak diperhatikan, merasa dibiarkan menjadi terbelakang karena dari situ bisa menjadi faktor terjadinya disintegrasi karenanya saya mendukung program dari pemerintah untuk menghadirkan begitu banyak ikon-ikon pariwisata Indonesia karena dia bisa menjadi bagian yang menguatkan kesatuan nasional kita dan juga sekaligua bisa memajukan daerah," kata dia.

Hidayat berharap seluruh warga bisa menyukseskan gelaran nasional tersebut.

"Ini bisa dijadikan suatu momentum untuk mengintegrasikan kawasan yang terkait untuk saling bekerja sama, saling memaksimalkan potensi ekonomi yang ada, sekaligua mengkokohkan kesatuan nasional kita melalui kesatuan daerah-daerah," katanya.

Hidayat berharap pemerintah dapat mendukung kesuksesan Sail Karimata yang merupakan bagian dari upaya memaksimalkan otonomi daerah dengan membangun kawasan-kawasan di daerah.

"Nah, tentu banyak hal yang harus terus dikerjakan ya. Transportasi itu terkait dengan bandara, pelabuhan laut, jalan beraspal tapi menurut saya yang penting adalah bagaimana membuka akses bagi warga di Kayong Utara untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM-nya dan dengan terintegrasikannya sumber daya manusia berkeunggulan dengan sarana dan prasaran transportasi yang baik maka akan jadi bagian dari mempercepat kemajuan daerah," kata dia.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016