Washington (ANTARA News) - Persoalan yang meliputi Presiden Bank Dunia, Paul Wolfowitz, membuat muram pertemuan para pemimpin keuangan dunia, Sabtu, dengan Inggris yang menyebut tindakan Wolfowitz telah merusak lembaga tersebut selain semakin banyaknya permintaan agar dia mengundurkan diri. Seiring dimulainya pertemuan-pertemuan Dana Moneter Internasional dengan Bank Dunia, para staf dan aktivis anti-kemiskinan bersiap melakukan unjukrasa menuntut pengunduran diri Wolfowitz. Unjukrasa menuntut mundur tersebut dilakukan karena peran Wolfowitz yang mempromosikan kekasihnya, Shaha Riza, meski dia telah minta maaf. Inggris yang merupakan pemegang saham terbesar di Bank Dunia setelah Amerika Serikat (AS), mengatakan skandal itu telah merusak lembaga dan keputusan mengenai nasib Wolfowitz kini ada di dewan bank tersebut. "Meski semua masalah ini telah merusak bank dan mestinya tidak terjadi, kita harus menghormati proses dewan," kata Menteri Pembangunan Inggris, Hilary Benn dalam pernyataannya. "Saya yakin pandangan ini sama dengan para gubernur lain yang akan memberikan tanggapan." Menteri pembangunan Jerman, Heidemarie Wieczorek-Zeul, mengatakan Wolfowitz seharusnya memilih apakah dia masih punya kredibilitas memimpin lembaga yang setiap tahun mengeluarkan sekitar 25 miliar dolar untuk memerangi kemiskinan dan menolong pembangunan di negara berkembang. "Yang paling penting bagi saya otoritas moral dan stabilitas keuangan Bank Dunia tidak terancam," kata Wieczorek-Zeul kepada Reuters. "Dia sendiri harus memutuskan apakah dia masih punya kredibilitas mewakili Bank Dunia," katanya. Meski negara-negara anggota bank tersebut berhati-hati agar tidak menghakimi Wolfowitz sebelum selesainya pemeriksaan rinci oleh dewan bank, para karyawan dan aktivis-aktivis pembangunan mempertanyakan apa yang mereka namakan "standard ganda" dalam cara memimpin dan memerangi korupsi. "Dewan harus bertindak cepat jika ingin memulihkan kepercayaan pada lembaga ini," kata Amy Gray dari kelompok ActionAid. "Bank Dunia kehilangan muka akibat Wolfowitz. Jika mereka ingin kebijakan terhadap korupsi berlangsung serius, pertama-tama mereka harus menengok ke dalam." Skandal itu menimbulkan pertentangan atas penunjukan Wolfowitz untuk mengepalai Bank Dunia oleh pemerintah AS pada 2005 dan membangkitkan kembali kekurangsukaan atas perannya dalam invasi AS ke Irak di mana saat itu dia menjadi wakil menteri pertahanan. Petinggi pemerintahan serta para pejabat keuangan di AS mendukung pembelaan Wolfowitz pada Jumat dan memuji kerjanya di bank tersebut, namun mereka tidak sampai mengatakan akan menggunakan kekuatan di dewan untuk mempengaruhi suatu keputusan. Menteri Keuangan AS Henry Paulson mengatakan "dia minta maaf sebab bank itu harus melakukan proses peninjauan mengenai hal tersebut, Paul mengatakan proses ini sesuatu yang wajar dan saya sependapat." Menteri Keuangan Prancis Thierry Breton mengatakan "Bank Dunia adalah sedikit istimewa karena misinya membangun negara-negara yang banyak di antaranya adalah termiskin. Cara memimpin dan etika di lembaga ini tidak boleh bercela. Saya percaya sepenuhnya kepada dewan untuk menggariskan konsekwensi yang harus digariskan dan saya tidak mau berkomentar lebih banyak." Dokumen komisi ad hoc memuat memo Wolfowitz kepada Wakil presiden Bank Dunia bidang SDM mengenai kenaikan gaji dan pemindahan Shaha Riza, kekasih Wolfowitz yang juga karyawan lembaga tersebut. (*)

Copyright © ANTARA 2007