Yogyakarta (ANTARA News) - Bupati Bantul, Idham Samawi, mengkhawatirkan angka kelulusan Ujian Nasional (UN) 2007, baik SMP dan SMA di daerahnya, rendah karena kondisi darurat yang dialami siswa selama berbulan-bulan tinggal di tenda setelah gempa. "Saya khawatir dengan hasilnya nanti karena selama beberapa bulan mereka hidup di tenda, sehingga saya tidak tahu dampaknya seperti apa nanti," katanya di Bantul, Senin. Ia mengatakanm mendapat kabar bahwa dalam latihan ujian terakhir, yang tingkat kesulitan soalnya 20 persen lebih tinggi dari tingkat kesulitan ujian sesungguhnya, masih banyak siswa yang tidak lulus. Menurut dia, selama hidup di tenda membuat kondisi psikis siswa belum pulih sepenuhnya hingga mereka menempuh Ujian Nasional 2007. Namun, kata bupati, pihak terkait telah melakukan upaya optimal guna mendongkrak prestasi siswa. Meski kondisinya sulit, Idham Samawi tetap menyarankan kepada siswa yang tidak lulus Ujian Nasional untuk mengulang pada tahun berikutnya, bukan mengikuti ujian Kejar Paket. Sementara itu, Kasubsi Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bantul, Drs Totok Sudarto, menyatakan bahwa optimistis angka kelulusan UN 2007 untuk tingkat SMP di Bantul tahun ini lebih tinggi dibanding 2006. Pada 2006 siswa SMP yang lulus UN mencapai 88,5 persen, karena itu untuk 2007 pihaknya menargetkan angka kelulusan di atas 90 persen. Ujian Nasional tingkat SMP akan berlangsung pada 24, 25 dan 26 April 2007. Ia mengakui, kondisi yang serba terbatas, seperti pembangunan gedung sekolah yang belum selesai akan mengganggu kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan UN. Tetapi, menurut dia, kondisi tersebut justru membuat usahanya lebih keras, dan pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk memacu prestasi siswa, yakni dengan menambah jam belajar. Selain itu, selama satu bulan terakhir siswa kelas 9 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan SMP hanya konsentrasi pada tiga mata pelajaran yang diujikan di Unas. Sementara mata pelajaran lain akan diberikan setelah UN selesai pada 26 April. Upaya lain, kata Totok, pihaknya juga menyelenggarakan latihan berulang-ulang bagi siswa yang akan menempuh UN. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007