Jakarta (ANTARA News) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Agil Siradj, mengatakan bahwa di seluruh pondok pesantren yang berada di bawah naungan NU tidak ada yang mengajarkan radikalisme. "Kita jamin dari semua pondok pesantren NU yang sekitar 11.000 tidak ada radikalisme," katanya menegaskan, setelah diterima Wakil Presiden, M. Jusuf Kalla, di Jakarta, Selasa. Menurut Siradj, sejak awal akan mendirikan sebuah pondok pesantren, maka semua kiai NU berniat untuk mengajarkan ilmu agama Islam, dan bukan untuk kepentingan lain. "Semua kiai ingin bangun pesantren tak ada yang niatnya, agar membuat orang pintar merakit bom," kata Siradj. Saat ini, menurut dia, berkembang pemikiran, khususnya dari Barat, bahwa pondok pesantren merupakan tempat atau sarang terorisme. Hal itu dikuatkan dengan adanya beberapa orang yang terlibat aksi terorisme justru merupakan jebolan pondok pesantren yang mengajarkan radikalisme. Namun, Siradj menjamin bahwa di semua pondok pesantren yang dikelola NU bebas dari radikalisme. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007