Jakarta (ANTARA News) - Sebagai perusahaan elektronik asli Indonesia, Polytron mengaku tidak takut dengan serangan dari vendor luar yang meluncurkan perangkat smartphone-nya di Indonesia.

"Kami tidak takut, justru kami senang dengan kompetisi, sehingga kami bisa terpacu untuk lebih baik," kata Marketing Director Polytron Tekno Wibowo, di Jakarta, Selasa.

Sebagai merek lokal, Polytron optimistis produknya dapat lebih diterima pasar. "Karena kami orang Indonesia kami lebih tahu pasar Indonesia seperti apa," ujar Tekno.

Oleh karena itu, Tekno mengungkapkan dukungannya terhadap peraturan pemerintah terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

"TKDN ini sangat bagus untuk perkembangan ponsel dalam negeri, artinya semua harus mengikuti peraturan yang sama," kata dia.

Lebih lanjut, General Manager Mobile Phone Division, Usun Pringgodigdo, mengatakan bahwa pasar Indonesia masih sangat luas dan menjanjikan.

"Karena kita punya populasi sangat besar, dari data yang kita lihat hampir semua punya mobile phone. Pasar juga mulai berubah dari feature phone ke smartphone," ujar dia.

"Kami mencoba melihat posisi kami sebagai perusahaan Indonesia yang mengerti pasar Indonesia dengan mendedikasikan fitur tertentu seperti yang ada pada Fira OS," sambung dia.

Dengan meluncurkan smartphone pertama di segmen menengah ke atas Prime 7S, Polytron ingin melengkapi deretan produknya.

"Pertumbuhannya terus meningkat sejak meluncurkan smartphone pada 2013, kami berharap dengan meluncurkan produk ini kami bisa memasuki segmen baru," ujar Usun.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016