New York (ANTARA News) - Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street memperpanjang penurunannya pada Selasa (1/11), ketika Federal Reserve AS memulai pertemuan kebijakan moneter dua harinya.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 105,32 poin atau 0,58 persen menjadi ditutup pada 18.037,10.

Indeks S&P 500 kehilangan 14,43 poin atau 0,68 persen menjadi berakhir di 2.111,72, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 35,56 poin atau 0,69 persen menjadi 5.153,58.

Para investor terus memantau pertemuan bank sentral AS bulan ini, yang akan merilis pernyataan setelah akhir pertemuan pada Rabu sore waktu setempat, untuk mendapat petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya.

Namun, para analis secara luas memperkirkan bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah dalam pertemuan ini.

Wall Street juga tertekan setelah jajak pendapat baru menunjukkan kandidat Partai Republik Donald Trump bisa memenangkan kursi kepresidenan, hasil yang telah mencemaskan pasar keuangan.

Kandidat presiden Hillary Clinton dari Partai Demokrat umumnya lebih disukai oleh pasar daripada Trump, yang dipandang sebagai sebuah wildcard, sebagian karena kritik kerasnya tentang Ketua Federal Reserve Janet Yellen dan pakta perdagangan internasional

Di sisi ekonomi, Indeks Pembelian Manajer (PMI) Manufaktur Akhir AS yang disesuaikan secara musiman dari Markit datang di 53,4 pada Oktober dari 51,5 pada September, sedikit lebih baik dari angka perkiraan sebelumnya di 53,2.

Indeks pembelian manajer untuk Oktober tercatat 51,9 persen menurut Institute for Supply Management (ISM), Senin.

"Manufaktur kemungkinan meningkat pada Oktober, tapi kemudian bisa menurun di kuartal ini. Lapangan pekerjaan, produksi dan impor semua bertepatan dengan indikator-indikator yang meningkat, menunjukkan produksi sekarang lebih kuat," kata Chris Low & Sophia Kearney-Lederman, ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan bersama.

Dalam berita perusahaan, saham Coach Inc. menguat 2,20 persen menjadi 36,68 dolar AS setelah peritel mewah AS itu membukukan laba kuartalan yang mengalahkan perkiraan pasar menurut warta kantor berita Xinhua. (UU.A026)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016