Nairobi (ANTARA News) - Pemerintah Kenya mengumumkan pada Rabu, bahwa negara tersebut menarik pasukan dari misi penjaga perdamaian PBB di Sudan Selatan, setelah Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memecat kepala pasukan perdamaian asal Kenya yang dianggap tidak mampu melindungi warga sipil.

Penempatan pasukan Kenya di Sudan Selatan "sudah tidak bisa dipertahankan," menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Kenya, seraya menambahkan bahwa negara tersebut akan segera menarik pasukannya.

Kementerian Luar Negeri mengatakan menyesali keputusan Ban pada Selasa, yang memecat Letnan Jenderal Johnson Kimani Ondieki sebagai kepala pasukan penjaga perdamaian di Sudan Selatan UNMISS.

Keputusan itu diambil setelah komite penyelidikan khusus PBB mengeluarkan laporan yang menyatakan kelalaian Ondieki menyebabkan "respons yang kacau dan tidak efektif" saat terjadi pertempuran sengit di ibu kota Juba pada 8 hingga 11 Juli silam.

UNMISS memiliki sekitar 16 ribu personel di Sudan Selatan, yang dilanda perang sejak Desember 2013. Kenya mengerahkan sekitar 1.000 tentara, jumlah terbesar dibandingkan negara-negara lain.

Juru bicara pemerintah Sudan Selatan menolak mengomentari pengumuman tersebut, demikian dikutip dari laporan AFP.  (ab/)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016