Koordinator Pos SAR Meulaboh Dwi Hetno, di Meulaboh, Selasa, mengatakan penambahan personil dari wilayah kerjanya itu untuk mendukung kekuatan Pos SAR Meulaboh melakukan evakuasi dalam peristiwa bencana alam ini.
"Sudah lebih 24 jam kami melakukan evakuasi, Senin malam di Aceh Jaya dimulai pukul 23.00 WIB hingga siang ini masih dalam operasi penyelamatan, kemudian tim dari Abdaya kita kerahkan ke Woyla, Aceh Barat," katanya.
Petugas penyelamatan berjumlah 21 orang, terdiri dari tenaga tambahan Pos SAR Aceh Barat Daya (Abdya) empat orang dan Pos SAR Banda Aceh tujuh orang, kemudian ditambah kekuatan Pos SAR Meulaboh sebanyak 10 orang.
Tujuh Satgas SAR dari Banda Aceh dikerahkan di Aceh Jaya, sementara empat Satgas SAR bersama peralatan dari Abdya diperbantukan di pedalaman Aceh Barat dan Satgas SAR Pos Meulaboh menyebar pada titik rawan.
Basarnas bersama Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, serta unsur terkait di daerah telah melakukan evakuasi warga terkurung banjir luapan sungai sejak Senin (7/11) malam, hingga siang, namun belum tuntas.
"Wilayah yang banjir Aceh Jaya dan Aceh Barat, Nagan Raya belum ada laporan sampai sekarang. Operasi evakuasi masih lanjut, istirahat paling setengah jam. Potensi banjir saat ini menuju ke kawasan hilir," jelasnya.
Banjir luapan sungai akibat tingginya intensitas curah hujan tinggi dua hari terakhir membuat dua kabupaten itu dikepung banjir sehingga beberapa desa terisolir, bahkan di Kabupaten Aceh Barat banjirnya telah sampai ketinggian 3 meter.
Dwi menyampaikan, Satgas SAR dari Banda Aceh diperkuat ke wilayah Kecamatan Teunom, Indra Jaya dan beberapa kawasan terisolir, belum ada korban jiwa dalam bencana alam ini, beberapa warga sakit dan hamil tua berhasil diselamatkan.
Selain merendam rumah dan membuat ribuan warga mengungsi, banjir kali ini juga membuat terputusnya akses transportasi di beberapa titik lintas Meulaboh-Banda Aceh, seperti di kawasan Kecamatan Lamnoe, Kabupaten Aceh Jaya.
Pewarta: Anwar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
