Lisbon (ANTARA News) - Unit antiterorisme kepolisian Portugal menangkap 20 anggota kelompok nasionalis garis keras, Selasa, dalam proses penyelidikan kasus percobaan pembunuhan dan penyebaran kebencian yang melibatkan pencarian di penjuru negeri.

Kejaksaan Lisbon mengatakan mereka yang ditahan adalah anggota "Hammerskin Nation", kelompok neo-Nazi atau "skinhead" yang berpusat di Dallas, Amerika Serikat.

"Di negara kami mereka berusaha, diantaranya, mereka berupaya mengusir dan mencegah masuknya seluruh etnis minoritas ke Portugal," katanya.

Kelompok neo-Nazi tersebut saat ini belum dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.

Kasus yang diselidiki terjadi sejak 2013 sampai 2015. Kejahatan yang diduga dilakukan meliputi satu percobaan pembunuhan, perampokan, diskriminasi agama dan seksual, kata jaksa.

Polisi mengatakan, tahanan itu diduga terlibat dalam satu serangan terhadap pegiat komunis antifasis September 2015 lalu. Mereka juga dituduh terlibat dalam demonstrasi anti-imigrasi di Lisbon yang digelar kelompok nasionalis garis keras.

Penangkapan itu merupakan operasi terbesar yang menyasar kelompok neo-Nazi sejak 2007. Saat itu polisi menahan 30 anggota nasionalis garis keras beserta pimpinannya, Mario Machado. Pimpinan itu divonis tujuh tahun penjara pada 2010.

Serangan terhadap imigran dan pengungsi cukup jarang terjadi di negara termiskin Eropa Barat itu. Portugal juga tak cukup menarik perhatian para pengungsi yang lebih memilih mendatangi negara kaya seperti Prancis atau Spanyol.

Namun negara itu memiliki banyak etnis minoritas yang berasal dari wilayah bekas wilayah jajahannya seperti Afrika, Brazil, dan India. Demikian laporan Reuters.

(Uu.KR-GNT/G003)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016