Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa ditutup melemah lagi seiring dengan derasnya aksi lepas saham oleh investor asing.

IHSG BEI ditutup melemah 37,23 poin atau 0,72 persen menjadi 5.078,50. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,84 poin (0,68 persen) menjadi 849,06.

"IHSG kembali mengalami tekanan setelah sempat menguat hampir 1 persen pada perdagangan hari ini (15/11)," kata Analis Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta.

Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp551,80 triliun pada Selasa (15/11) ini.

"Data aktivitas ekspor dan impor yang dirilis cukup positif belum mampu menahan aksi jual investor asing," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia di Oktober 2016 sebesar 1,21 miliar dolar AS dipicu oleh surplus neraca perdagangan nonmigas senilai 1,71 miliar dolar AS. Pada saat yang bersamaan, neraca perdagangan migas tercatat defisit senilai 503,50 juta dolar AS.

Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa data ekonomi domestik yang menunjukkan dalam kondisi terkendali berpeluang menjadi penopang IHSG kedepannya.

"Secara teknikal, indeks BEI diproyeksikan bergerak 5.037-5.251 poin pada Rabu (16/11) besok, dengan potensi menguat," katanya.

Sepanjang hari ini transaksi di BEI mencapai frekuensi 360.381 kali dengan total saham diperdagangkan 9,950 miliar lembar saham senilai Rp8,79 triliun.

Dari bursa regional, indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 101,69 poin (0,46 persen) ke level 22.323,91, indeks Nikkei-225 bursa Tokyo turun 4,47 poin (0,03 persen) ke level 17.668,15, dan Straits Times Singapura menguat 10,28 poin (0,37 persen) posisi 2.797,55.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016