Jakarta (ANTARA News) - Kerukunan umat beragama sebaiknya terus dijaga, karena kerukunan umat sudah menjadi harga mati dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ketua Umum Remaja Islam Masjid Cut Meutia (Risma) Soekarno Hatta mengemukakan hal itu dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (20/11/2016).

"Bhineka Tunggal Ika sudah jelas mengatur hidup soal toleransi beragama. Walau kita berbeda agama, suku hingga warna kulit tapi tetap satu," kata Soekarno.

Dia meminta kepada semua pihak khususnya anak muda agar menjadi garda terdepan dalam menjaga kerukunan umat beragama. "Anak muda adalah motor dalam perubahan. Jangan sampai rasa toleransi yang selama ini terjaga terkoyak," ungkapnya.

Soekarno juga mendesak agar penegakan hukum dikedepankan dan menjadi panglima dalam kehidupan bernegara. "Penegakan hukum harus tegak berdiri demi keadilan. Saya yakin kita semua sepakat kalau hukum harus ditegakkan," tukasnya.

Dia melanjutkan, di era teknologi digital di mana semua pihak meluapkan pendapatnya lewat media sosial juga harus saling menghormati.

"Jadi medsos itu jangan dijadikan alat membully. Akan lebih indah jika media sosial menjadi alat untuk merajut kerukunan umat beragama," ujarnya.

Soekarno menyatakan prihatin dengan tensi politik yang makin tinggi menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. "Jangan hanya gara-gara pilkada kerukunan umat beragama jadi terkoyak," katanya.

Dia tidak bisa membayangkan jika kerukunan hancur berkeping-keping tentunya butuh waktu belasan atau puluhan tahun lagi untuk merajutnya.

"Jakarta sebagai barometer dan miniatur Indonesia, bisa anda bayangkan jika gejolak itu didiamkan hingga akhirnya menghancurkan kerukunan antar umat beragama," ujarnya.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016