London (ANTARA News) - Seorang lelaki merasa yakin ia akan menemui ajal dan pada Rabu (23/11) menceritakan bagaimana ia tersedot oleh listrik tegangan tinggi ke rel kereta sekitar setahun lalu di Inggris.

Chris Dos Santor (29), dari Hampshire di Inggris, masih menjalani perawatan setelah peristiwa yang nyaris merenggut nyawanya.

Ia mengakui bahwa ia beruntung bisa selamat dari sengatan listrik, ketika ia secara tidak sah menyeberangi rel dan jatuh ke rel ketiga --yang dialiri listrik dan berada di tanah di samping rel kereta untuk memberi listrik buat kereta bertenaga listrik.

Sengatan dengan kekuatan 750 voltase membuat jantungnya berhenti berdenyut di tempat ia jatuh. Dos Santor mengatakan ia mengira ia akan menemui ajal.

Ia berkata, "Saya melakukan perjalanan ke Isle of Wight dan saya memutuskan untuk berada di sana lebih lama lalu pergi dan bertemu dengan teman-teman di satu tempat minum --yang berada di dekat persimpangan kereta."

"Saya berjalan di rel dan jatuh dan menimpa rel ketiga. Saya terkena sengatan listrik 750 voltase di kaki saya dan arus listrik memasuki tubuh saya. Karena listrik tersebut DC (arus langsung), saya benar-benar tersedot ke sumber listrik jadi kaki saya melekat di rel dan saya tak bisa melepaskan diri," kata Dos Santos, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang.

"Lalu jantung saya berhenti berdetak. Tiga teman saya datang dan berusaha membantu saya tapi juga tersengat listrik. Mereka mengira saya akan meninggal. Saya ingat aroma kulit terbakar. Itu mengerikan. Saya menderita luka bakar di kedua kaki, punggung dan lengan saya. Jantung saya terus berhenti berdenyut dan ketika saya sampai di rumah sakit, mereka mengira mereka harus mengamputasi kaki saya."

Ia setuju menceritakan peristiwa yang dialaminya untuk membantu operator kereta Inggris, Network Rail dan Polisi Transportasi Inggris untuk memperingatkan mengenai bahaya orang berjalan di rel kereta.

Dos Santor menghabiskan waktu tiga bulan di rumah sakit dan selama berbulan-bulan teringat peristiwa itu, dan baru sekarang, setahun sesudah peristiwa tersebut, kehidupannya mulai membaik.

"Peristiwa itu terus mempengaruhi kesehatan fisik dan mental saya. Saya masih menggunakan tongkat dan kesulitan menggunakan kaki saya untuk berjalan, dan masih dirundung rasa takut," katanya.

Ia menambahkan, "Kalau saja saya bisa kembali ke malam itu, saya takkan pernah berjalan di sepanjang rel. Orang mesti memahami betapa bahayanya tindakan tersebut. Jika kisah saya bicara membuat seseorang lebih menyadari bahaya itu, maka ada manfaatnya berbagi."

Wanita Juru Bicara Network Rail Becky Lumlock berkata, "Cerita Chris luar biasa, tapi kasus sedih seperti ini memang terjadi selama masa festival dan itu memperlihatkan bahaya berjalan di rel setelah orang banyak minum."

British Transport Police mengatakan telah terjadi ada dari 4.000 peristiwa yang berkaitan dengan alkohol yang dilaporkan selama lima tahun terakhir. Hampir separuh dari semua peristiwa di jaringan rel kereta yang dilaporkan pada musim dingin lalu melibatkan alkohol.

(Uu.C003)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016