Jakarta (ANTARA News) - Kondisi alam yang buruk dengan curah hujan tinggi dituding menjadi penyebab anjloknya Kereta Api Serayu jurusan Jakarta - Kroya melalui jalur Selatan di desa Sukamaju, Kecamatan Sukamanah, Kabupaten Garut pukul 02.00 Sabtu dini hari. "Ini di luar kemampuan kita (force majeur). Murni karena kondisi alamnya sangat buruk di jalur tersebut," kata Direktur Utama PT Kereta Api, Rony Wahyudi saat dihubungi melalui telepon, Sabtu. Saat ditanyakan siapa yang harus bertanggungjawab, Rony justru mempertanyakan, kalau kondisi banjir bandang seperti terjadi di DKI Jakarta Februari lalu siapa yang harus disalahkan, hal ini juga terjadi dalam kecelakaan kali ini. Menurutnya, kalau melihat kondisi fisik rel kereta api jalur tersebut masih sangat bagus, namun diakuinya terdapat sejumlah titik di kawasan tersebut yang rawan longsor. Selama ini terdapat lima titik yang mendapat pengawasan karena rawan longsong, namun kecelakaan yang terjadi hari ini di luar perkiraan. Karena lokasi di Sukamaju tersebut selama ini tidak pernah longsor. "Ini di luar perkiraan kita," ujarnya. Menurut dia, di kawasan tersebut memang tanahnya sangat labil serta cepat berubah sehingga selama ini memang selalu dilakukan pengawasan. Namun kali ini daerah yang selama ini aman ternyata juga ikut menjadi labil. Terdapat tiga gerbong yang saat ini tengah diupayakan untuk diangkat sehingga diharapkan jalur kereta ke arah selatan dapat kembali normal. Dalam laporan terakhir pukul 18.00 WIB upaya pengangkatan masih terus dilakukan. Dilaporkan juga bahwa PT Kereta Api saat ini tengah mengerahkan 100 pekerja sedang melakukan membuatan bantalan baru untuk memindahkan rel ka sejauh lima meter dan sepanjang 200 meteri di rel yang rusak akbiat atanhnya amblas. Kondisi rel yang amblas (melengkung) itu 30 meter, sementara itu perbaikan harus dilakukan 200 meter. Rel di sana akan digeser sekitar lima meter ke arah selatan dari rel yang rusak," kata Kahumas PT KAI Noor Hamidi. Korban sampai saat ini tercata 40 orang, 33 luka riangan, 7 luka berat. PT KA dan PT Jasa Raharja menyatakan akan menanggung seluruh biaya pengobatan para korban. Menyusul kejadian ini PT KA, kata Hamidi, akan melakukan langkah-langkah pengamanan di jalur yang rawan longsor dan amblas. Salah satunya dengan meningkatkan pemeriksaan jalur oleh tim satgas penanggulangan bencana dari PT KA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007