Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla meyakinkan para direktur utama atau CEO perusahaan-perusahaan global yang ada di Jakarta bahwa aksi doa bersama besar-besaran yang akan digelar pada 2 Desember 2016, akan berlangsung dengan aman.

"Anda pasti sudah mendengar akan ada demonstrasi besar, tapi sebagaimana negara demokrasi lainnya, unjuk rasa di sini juga hal yang biasa, karena itu kami berharap Anda sekalian yang berada di sini tidak perlu khawatir," kata Wapres dalam resepsi Konferensi CEO Global yang diselenggarakan Media Forbes di Hotel Shangri-la, Jakarta, Rabu malam.

Selain meyakinkan bahwa aksi tersebut akan berjalan dengan tertib dan aman, Wapres JK juga memuji bahwa acara yang digelar berbagai organisasi masyarakat (ormas) tersebut unik karena menggabungkan demonstrasi dan doa bersama.

"Aksi ini adalah kombinasi dari unjuk rasa dan doa, jadi ini bagus, terlebih lagi hanya setengah hari, jadi jangan khawatir," kata dia.

Meskipun demikian, Wapres tetap mengimbau pada para pengusaha yang ada di Jakarta untuk menghindari jalan-jalan di sekitar Istana Negara karena aksi doa bersama tersebut akan dilakukan di sana setelah Salat Jumat, 2 Desember 2016.

"Jangan pergi ke dekat Istana Negara karena akan macet, tapi Anda tetap bisa ke sana untuk sekadar melihat bagaimana kehidupan orang Indonesia yang sesungguhnya, bahwa mereka berunjuk rasa dengan berdoa," kata dia.

Konferensi CEO Global Forbes dihadiri 400 pengusaha dari berbagai perusahaan global, baik yang berkantor di Indonesia maupun di seluruh dunia, termasuk sepuluh CEO dari perusahaan Indonesia, seperti CT Corp, Grup Lippo, dan Grup Mayapada.

Konferensi juga dihadiri Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong dan Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Shinta Kamdani.

Sebelumnya, pada Selasa (29/11), Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa aksi pada 2 Desember nanti adalah doa bersama, sesuai dengan komitmen berbagai elemen masyarakat yang menyelenggarakannya.

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016