Bogor (ANTARA News) - Memperingati hari bumi tahun 2007 sekaligus hari jadi Kota Bogor ke-525, Pemerintah Kota Bogor membuat 5.250 lubang resapan biopori di 21 kelurahan yang tersebar di enam kecamatan di Kota Bogor. Pencanangan pembuatan lubang biopori dilakukan Walikota Bogor, H Diani Budiarto di lapangan Sempur, Kota Bogor, Sabtu, dihadiri para pejabat Pemerintah Kota Bogor, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Achmad Ansyori Matjik beserta jajarannya. Sekitar 4.000 warga dari berbagai elemen berpartisipasi dalam pembuatan lubang resapan biopori yang terdiri dari 1.500 mahasiswa IPB, 1.500 siswa SMA dan SMK Kota Bogor, 500 orang pegawai Pemkot Bogor serta 500 orang anggota Pramuka. Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Indra M Rusli, yang juga Asisten Daerah Bidang Sosial Ekonomi Pemerintah Kota Bogor, Pemkot memberikan bantuan masing-masing 10 bor untuk setiap kelurahan. "Pemerintah Kota Bogor memberikan bantuan bor, nantinya pembuatan lubang resapan biopori akan dilaksanakan oleh mahasiswa dan warga setempat yang dikoordinir oleh lurah," kata dia. Lokasi pembuatan lubang sepenuhnya diserahkan pada lurah dan warga setempat. "Ditetapkannya jumlah 5.250 lubang didasarkan peringatan hari jadi Kota Bogor ke-525," kata dia. Sedangkan sasaran keseluruhan, kata Indra, pada peringatan hari jadi Kota Bogor pada 3 Juni mendatang sebanyak 22.407 lubang sudah dibor di 68 kelurahan. Jumlah 22.407 lubang didasarkan pada peringatan hari bumi tahun 2007 pada 22 April 2007. Ditambahkannya, kegiatan pembuatan lubang biopori ini sasarannya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Bogor dalam menjaga kelestarian sumber daya air melalui lubang biopori. Sementara itu, Walikota Bogor menyatakan, kegiatan pembuatan lubang resapan biopori diselenggarakan Pemerintah Kota Bogor, antara lain didasarkan pada kekhawatiran terhadap ketersediaan air sebagai sumber kehidupan yang telah mendekati kritis. "Berdasarkan hasil kajian global tentang krisis air yang disampaikan pada World Water Forum II tahun 2000, banyak negara yang akan mengalami krisis air, salah satunya Indonesia," kata dia. Sedangkan berdasarkan data Departemen Pekerjaan Umum (DPU), menurut Diani, ada sekitar 100 juta jiwa penduduk Indonesia yang mengalami kesulitan air. Untuk konsumsi air bersih, data DPU menyebutkan, 70 persen penduduk Indonesia masih mengkonsumsi air minum yang terkontaminasi. Pakar biopori, Dr. Khamir menuturkan, lubang resapan biopori dibuat berukuran diameter 10 cm dan kedalaman 80 cm. Di lubang tersebut dimasuki sampai sampah organik sebagai bahan makanan cacing. Adanya cacing di lubang biopori, yang membuat lubang-lubang kecil, membuat lubang biopori menjadi resapan air yang baik. "Di lahan seluas 100 meter persegi idealnya ada sekitar 24 lubang," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007