Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada pekan depan diperkirakan masih berpeluang naik untuk mengejar target level 2000. "Kondisi makro masih memungkin mendorong indeks untuk mengejar target 2000," kata Analis Saham PT BNI Securities, Muhammad Alfatih, kepada ANTARA di Jakarta, akhir pekan ini. Namun demikian, kata Fatih, kenaikannya tidak terlalu dominan, karena kondisi pasar yang sudah 'overbought' (jenuh beli). "Naiknya indeks tipis-tipis saja dan secara teknikal bergerak di antara 1.912-1.985," urainya. Dia juga mengungkapkan bahwa saham sektor pertambangan masih memberi kontribusi positif pada perdagangan saham di BEJ pekan depan. "Harga komoditi di pasar global masih menjadi isu utama kenaikan sahamnya," katanya. Selama pekan ini, IHSG ditutup naik 27,579 poin atau 1,42 persen menjadi 1.968,731 dan indeks LQ45 menguat 5,28 poin atau 1,26 persen ke level 423,040. Posisi indeks ini merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Penguatan indeks pada pekan ini lebih banyak didorong oleh penguatan bursa regional dan harga komoditi di pasar internasional yang masih mengalami trend naik. Selain itu, masih positifnya makro ekonomi dan stabilnya rupiah juga menjadi pendorong indeks yang hampir selama sepekan terjadi reli dan pemecahan rekor baru, kecuali penutupan Kamis (12/4) terjadi aksi ambil untung. Namun, pasar sempat mengalami tekanan dari tingginya pertumbuhan ekonomi China sebesar 11,1 persen pada kuartal pertama 2007. Kondisi ini telah menekan sebagian besar bursa regional karena muncul kekawatiran China akan melakukan pengetatan kebijakan moneternya yang akan berdampak pada perekonomian di kawasan Asia. (*)

Copyright © ANTARA 2007