Ankara (ANTARA News) - Klub-klub sepak bola seantero Eropa memperlihatkan solidaritasnya terhadap Turki menyusul pengeboman di luar stadion di markas tim Istanbul Besiktas pada Sabtu, yang menewaskan setidaknya 44 orang.

Serangan-serangan di luar Vodafone Arena terjadi sekitar dua jam setelah akhir pertandingan antara Besiktas dan Bursaspor. Serangan pertama, bom mobil di luar stadion, diikuti dengan serangan bom bunuh diri di taman yang berdekatan dengan tempat itu kurang dari semenit kemudian.

Cabang dari kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) mengklaim bertanggung jawab untuk serangan yang menewaskan setidaknya 36 petugas polisi dan melukai 155 orang.

Pada Minggu, kubah lengkungan simbolis di Stadion Wembley di London disinari warna merah untuk mengenang para korban pengeboman.

"Lengkungan Wembley diwarnai merah pada malam ini sebagai tanda penghormatan dan simpati menyusul serangan-serangan di luar stadion Besiktas di Turki kemarin," kata FA melalui akun Twitternya.

Manajer West Ham United Slaven Bilic, yang mengarsiteki Besiktas pada 2013 sampai 2015, mendedikasikan satu angka yang didapat timnya saat bermain imbang 2-2 di markas Liverpool pada Minggu kepada Turki.

"Saya ingin mendedikasikan nilai ini kepada warga Turki. Saya dan staf saya berada di sana selama dua tahun. Mereka memberi kami saat-saat menyenangkan dan doa saya tertuju kepada mereka. Tidak dapat dipercaya bahwa hal itu terjadi di sana," kata Bilic.

"Ini membuat saya sedih. Turut berduka cita sedalam-dalamnya untuk keluarga para korban."

Besiktas, salah satu tim papan atas Turki, mengatakan mereka akan membatalkan tiket-tiket musim untuk pertandingan piala domestik melawan Kayserispor pada Rabu. Justru, sekitar 40.000 tiket yang terjual akan diberikan kepada keluarga para korban yang terbunuh akibat serangan tersebut.

Pemain sayap Galatasaray Yasin Oztekin memeluk petugas polisi setelah mencetak gol ke gawang Gaziantepspor untuk menghormati orang-orang yang terbunuh akibat pengeboman, momen yang menjadi viral di media sosial Turki, demikian Reuters.

(H-RF)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016