Jakarta (ANTARA News) - Tim kuasa hukum aktivis pembela Hak Asasi Manusia (HAM), Hadi Joban mengatakan, kliennya kerap membela hak-hak asasi manusia yang sering mendapat ketidakadilan dari negara.

"Hadi Joban bukan separatis dan aktivis ForBali seperti yang diberitakan. Hadi Joban merupakan aktivis yang kerap membela hak-hak kemanusiaan setiap warga negara Indonesia ketika mendapat perilaku tidak adil dari negara," kata salah satu tim Kuasa Hukum Hadi Joban, Nawawi Bahrudin, menanggapi pemberitaan sebelumnya yang berjudul "Politikus PDIP : Kelompok Aktivis ForBali Perlu Diusut", di Jakarta, Kamis.

Dalam pemberitaan itu, Hadi Joban keberatan atas pemberitaan yang dinilainya sangat menyudutkannya.

Pada berita yang disiarkan pada 12 September 2016 itu, mengutip status Facebook Hadi Joban yang mengatakan "Merdeka dari NKRI harga mati!" tanpa mengkonfirmasi Hadi Joban.

Pernyataan ini diartikan sebagai bentuk upaya gerakan separatisme yang seharusnya tidak diartikan seperti itu. Berita tersebut menimbulkan reaksi dari Polda Bali dan Hadi Joban dibully bahkan gerak geriknya diikuti dan diawasi oleh sejumlah orang.

"Hadi Joban bukanlah seorang separatis seperti yang diberitakan sebelumnya. Hadi Joban sangat mencintai NKRI," kata Nawawi.

Namun demikian, tim kuasa hukumnya mengakui bahwa Hadi Joban menggunggah status tersebut karena kekesalan terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016