Surabaya (ANTARA News) - Zam (15), siswa SMP Negeri 38 Surabaya, Jawa Timur, terpaksa mengikuti Ujian Nasional (UN) di tahanan Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Surabaya, karena terlibat dalam empat kali pencurian sepeda motor. Kabag Bina Mitra Polwiltabes Surabaya, AKBP Sri Setyo Rahayu, ketika dihubungi ANTARA News di Surabaya, Selasa, menyebutkan bahwa saat menyelesaikan soal UN hari pertama bermata pelajaran Bahasa Indonesia, Zam terlihat kesulitan. "Sebetulnya, dia diberi kesempatan belajar sebelum UN, tapi mungkin tidak konsentrasi, sehingga saat mengikuti ujian kesulitan mengerjakan soal. Apalagi, dia sudah tidak masuk sekolah sekitar tiga bulan sejak ditahan," katanya. Saat mengikuti ujian, pelajar asal Surabaya itu dijaga oleh seorang pengawas, serta beberapa anggota kepolisian. Zam ditahan polisi lantaran terlibat pencurian di Kedung Plinter, Surabaya, sekira Maret 2007. Ia terlibat pencurian empat kali, masing-masing di Kedung Plinter gang I, II, III dan IV. "Meskipun masih anak-anak, namun ia termasuk dalam jaringan sindikat pencurian sepeda motor di Surabaya. Kasus dia sudah kami dilimpahkan ke kejaksaan meskipun belum dinyatakan P-21 atau lengkap. Untuk sementara dia tetap ditahan di Polwiltabes," kata Sri. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007