Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari mengatakan, Indonesia ingin banyak belajar cara pengobatan dari China sehingga ke depan diharapkan ada kombinasi pengobatan cara "Timur dan Barat". "Kita akan bekerjasama, kita ingin belajar ilmu kedokteran timur dari China, sehingga diharapkan bisa mengkombinasikan pengobatan cara `Timur dan Barat," katanya, usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Tim Beijing University of Chinese Medicine, di Kantor Presiden Jakarta, Selasa. Ia berharap, nantinya cara pengobatan tradisional China bisa dikombinasi di rumah-rumah sakit. Untuk itu, pihaknya akan menyekolahkan mahasiswa Indonesia di pendidikan kedokteran Timur ke China. Misalnya, tiga tahun kuliah di Indonesia dan dua tahun di China. Selain mengirim mahasiswa ke China, tenaga ahli pengobatan dari China juga akan didatangkan ke Indonesia untuk mengajarkan ilmunya. Menkes menambahkan, cara pengobatan China yang bisa diambil antara lain cara tradisonal, herbal dan tusuk jarum atau akupuntur. "Itu semua yang mengajarkan adalah doktor dan profesor dari universitas dengan standar internasional, bukan `Shin She`," katanya, dan menambahkan, bahwa ahli pengobatan China di Indonesia baru berjumlah delapan orang. Presiden Yudhoyono, sangat mendukung upaya pengembangan cara pengbatan China itu. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007