Jakarta (ANTARA News)- V Global Sdn Bhd (The V), sebuah perusahaan pelatihan kewiraswastaan dari Malaysia, akan menyelenggarakan "V-Convention" di Jakarta dari 1-hingga 6 Mei 2007, yang diperkirakan akan dihadiri 3.500 pengusaha internasional dari 40 negara, termasuk Indonesia. Dalam jumpa pers yang diselenggarakan The V di Jakarta, Selasa, Direktur Keuangan dari kelompok usaha Qi Ltd -- yang menjadi induk perusahaan Malaysia tersebut, Richard Zinkiewicz, mengatakan bahwa perhelatan akbar selama enam hari itu diperkirakan akan memberikan pemasukan devisa untuk Indonesia sekitar lima juta dolar AS. "Pemasukan sebesar lima juta dolar AS itu terdiri atas ongkos penyelenggaraan yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) selama enam hari, pembelian perlengkapan, biaya menginap di hotel serta pengeluaran perjalanan wisata bagi para peserta pengusaha internasional yang ingin melancong ke kota-kota lainnya di Indonesia. Partisipan asal Indonesia sendiri mungkin sekitar 20 persen dari total partisipan," kata Zinkiewicz. Dikatakannya alasan dipilihnya Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan konvensi antara lain karena adanya kemudahan visa, yakni hanya menggunakan "visa on arrival", biaya wisata yang relatif lebih rendah dibanding negara-negara lainnya, serta pasar Indonesia yang memiliki potensi besar bagi perusahaan pelatihan kewiraswastaan internasional ini. Dirjen MICE (Meetings, Incentives, Convention, and Exhibitions) Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Surya Dharma, yang hadir pada kesempatan sama, juga menyatakan kegembiraannya dengan rencana penyelenggaraan konvensi internasional yang akan dihadiri sekitar 3.500 pengusaha dari 40 negara itu. Hal tersebut, kata dia, menunjukkan Indonesia masih merupakan tempat yang menarik bagi para penyelenggara event internasional dan itu akan berdampak positif pada pemasukan devisa negara. "Penelitian menunjukkan turis asing biasa yang berlibur di Indonesia menghabiskan uang sekitar 100 dolar AS per hari, sementara untuk peserta pertemuan internasional dari luar negeri umumnya menghabiskan uang sekitar dua hingga tiga kali lipat dibanding turis biasa. Jadi bisa dibayangkan berapa pemasukan devisa dengan adanya kehadiran ribuan peserta asing pada konvensi ini," kata Surya Dharma. Pihaknya kini juga tengah mempertimbangkan untuk mendorong lebih banyak lagi penyelenggaraan pertemuan atau konvensi internasional di Indonesia dengan memberikan berbagai insentif dan kemudahan-kemudahan, ujarnya. "Misalnya dengan memberikan potongan tarif tiket pesawat, hotel, tempat penyelenggaran konvensi, dan sebagainya. Dalam waktu dekat kita akan membahas masalah itu bersama pihak perhotelan, asosiasi pariwisata, dinas-dinas pariwisata di daerah, serta asosiasi-asosiasi pengusaha," kata dia. Sementara itu, Direktur Eksekutif "The V" Pathman Senathirajah mengatakan " V-Convention" diadakan setiap tahunnya di kota-kota besar di seluruh dunia. V-Convention yang pertama diadakan di Bali tahun 2001 dan dihadiri sekitar 200 peserta. Setelah itu, The V dengan sukses menyelenggarakan serangkaian konvensi di India, Dubai (Uni Emirat Arab), Yunani, Thailand, Malaysia, dan Spanyol. Dikatakan, The V adalah organisasi pelatihan bisnis dan pemasaran internasional yang memiliki para pelatih profesional serta pembicara motivator yang telah berhasil mencetak banyak pengusaha sukses di berbagai belahan dunia. Organisasi tersebut saat ini telah melatih dan memiliki sekitar 2,5 juta anggota wiraswastawan mancanegara, yang kemudian bekerjasama memasarkan produk-produk perusahaan Qi Ltd di 180 negara. Bidang usaha yang digeluti Qi Ltd -- yang bermarkas di Hongkong -- meliputi "e-commerce", properti, perhiasan, hiburan, spa, dan penjualan arloji. Disebutkan pula terdapat sekitar 300 ribuan wiraswastawan Indonesia yang telah mendapat pelatihan dan bergabung dengan bisnis pemasaran yang dijalankan Qi Ltd. (*)

Copyright © ANTARA 2007