Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan tidak ada agenda pertemuan khusus dirinya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama Kepala Negara berada di Yogyakarta, Kamis (26/4). "Tidak ada agenda pertemuan khusus dengan Presiden, dan Presiden berada di Yogyakarta hanya untuk membuka Tanwir Muhammadiyah," kata Sultan HB X, menjawab pertanyaan wartawan, di Kepatihan, Yogyakarta, Rabu. Menurut Gubernur DIY, pada Rabu (25/4) ini begitu Presiden Yudhoyono tiba di Yogyakarta langsung menuju Purworejo (Jawa Tengah) untuk keperluan acara keluarga. Sedangkan menanggapi desakan sebagian warga Kabupaten Kulonprogo, DIY agar Pemprov DIY membatalkan MoU mengenai penambangan pasir besi di kawasan pantai selatan Kulonprogo, Sultan mengatakan pihaknya tidak akan menanggapi desakan tersebut. "Mereka bukan atasan saya, meskipun mereka memberi waktu enam kali 24 jam kepada pemerintah provinsi untuk mencabut MoU penambangan pasir besi di Kulonprogo," katanya. Ia menegaskan dirinya tidak akan menanggapi desakan warga Kulonprogo itu, dan MoU merupakan bagian dari proses, karena sampai sekarang belum ada studi kelayakan terkait dengan rencana penambangan pasir besi di Kulonprogo. Ketika ditanya mengenai kepastian adanya bantuan dana rekonstruksi bagi korban gempa yang rumahnya rusak sedang dan rusak ringan, menurut Gubernur, semuanya tergantung pemerintah pusat. "Pemerintah provinsi memang telah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar dari dana sebesar Rp1,7 triliun yang sudah turun untuk bantuan rekonstruksi tahap III itu sebagian untuk rumah rusak sedang dan ringan. Tetapi disetujui atau tidak, sampai sekarang belum ada SK-nya," kata Sultan HB X. (*)

Copyright © ANTARA 2007