Jakarta (ANTARA News) - APEC Digital Opportunity Center (ADOC) meresmikan E-Commerce Centre bagi UKM di Jakarta, Rabu, bekerjasama dengan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII), Kementerian Koperasi UKM dan China Taipeh. Peresmian dilakukan oleh Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenkop UKM Sri Ernawati disaksikan oleh Perwakilan China Taipeh Bruce Fuh, Ketua FTII Teddy Sukardi dan Sekjen ADPC Yi Yuan Yueh. Dalam acara itu juga diserahkan bantuan hibah dari ADOC berupa 12 unit komputer dan alat pendukung ICT seperti koneksi internet, proyektor, mesin fax, scanner dan printer. ADOC merupakan proyek empat tahun yang diprakarsai China Taipeh pada 2004 untuk menyalurkan ilmu pengetahuan dan akses komunikasi dan teknologi informasi (ICT). Sedangkan ADOC E-Commerce Center yang berlokasi di Gedung SPC (SMEsCo Promotion Center) akan memberikan pelayanan administrasi lokal dan program kantor bagi ADOC. Selain Jakarta, ADOC juga akan meresmikan fasilitas sejenis di Yogya. Menurut Teddy Sukardi, tim ADOC akan memberikan pelatihan bagi 300 orang pada tahun pertama. Pelatihan ini didisain untuk memenuhi permintaan pasar dan lebih tertuju pada topik E-Commerce. Diharapkan dengan pelatihan tersebut, UKM mendapat pemahaman tentang apa itu e-commerce dan bisa memanfaatkannya untuk memperluas akses pasar serta kemungkinan melakukan transaksi secara e-commerce. Teddy mengakui bahwa tidak semua UKM sudah memanfaatkan internet bagi perkembangan usahanya, namun ada juga yang sudah bisa mengaplikasikannya. Untuk mereka yang belum benar-benar memahami e-commerce, lanjutnya, bisa memanfaatkan fasilitas Trading Board yang disediakan Kemenkop UKM. Sementara Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenkop UKM Sri Ernawati mengatakan, meski peraturan soal e-commerce di Indonesia belum ada, program dari ADOC ini diharapkan bisa membuka kesadaran UKM untuk memanfaatkan ICT dalam mengembangkan bisnisnya. Selain Indonesia, anggota lain yang berpartisipasi dalam program ADOC ini adalah Chile, Peru, Papua Nugini, Filipina dan Vietnam. Dalam kerjasama dengan ADOC tersebut, Kemenkop UKM akan menyiapkan tempat dan melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan sarana dan prasarananya di Indonesia, sementara pihak FTII menyediakan peralatan dan aplikasi bisnis untuk pengoperasian e-commerce center UKM untuk menunjang Trading Board. Ke depannya diharapkan fasilitas baik dari ADOC dan juga Trading Board bisa terintegrasi dengan Badan Layanan Umum (BLU) Kemenkop UKM yang baru terbentuk yaitu Lembaga Layanan Pemasaran KUKM. Sementara itu Asdep Publikasi dan Informasi Bisnis Kemenkop UKM Emilia Suhaimi mengatakan, hingga Maret lalu situs Trading Board yakni www.indonesian-product.biz telah dikunjungi hampir 16 ribu pengunjung yang sebagian besar berasal dari Amerika, Indonesia dan Australia. Situs Trading Board yang diluncurkan sejak tahun lalu kini dimanfaatkan oleh sekitar 2.000 UKM dari 12 provinsi. UKM itu memajang berbagai produknya dalam bentuk foto, dan kepada para calon pembeli dapat langsung menghubungi UKM tersebut melalui fasilitas email.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007