Saya tahu dia di luar begitu. Kami sudah menasehati dia, saya bilang, "sudahlah kan sudah tua". Dia bilang yaudah
Jakarta (ANTARA News) - Pihak keluarga Ramlan Butarbutar, pelaku perampokan di Pulomas yang akhirnya tewas saat penangkapan beberapa waktu lalu, hanya tahu pelaku berprofesi sebagai sopir di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.

Salah seorang kerabat satu marga Ramlan, Chris Butarbutar mengakui kurangnya komunikasi antara Ramlan dan keluarganya.

"Keluarga tahunya dia sopir di Pulogadung. Karena keluarga tidak terlampau banyak komunikasi dengan dia kita tahunya itu saja," ujar dia di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat.

Menurut Chris, keluarga cukup terkejut mengetahui tertangkapnya Ramlan usai merampok hingga akhirnya tewas di kawasan Pulomas beberapa waktu lalu.

Pihak keluarga, lanjut dia, hanya tahu Ramlan baru saja menjalani operasi ginjal di rumah sakit.

"Dua bulan lalu dia habis operasi, karena (masalah) ginjal. Jadi keluarga terkejut. Keluarga tahunya dia masih dirawat," kata dia.

Kendati begitu, secara pribadi, Chris sudah paham profesi sebenarnya Ramlan di Jakarta sejak terkuaknya kasus perampokan yang melibatkan Ramlan di Depok 2015 lalu.

Dia lalu berusaha menasihatinya agar berhenti dari profesinya itu.

"Saya tahu dia di luar begitu. Kami sudah menasehati dia, saya bilang, "sudahlah kan sudah tua". Dia bilang yaudah," pungkas Chris.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2016