Medan (ANTARA News) - Tersangka perampokan di Pulomas, Jakarta Timur, Ridwan Sitorus alias Marihat Sitorus alias Ius Pane, yang menumpang bis dari Bogor semula bermaksud hendak turun di Terminal Terpadu Amplas Medan, Minggu pagi (1/1).

Polisi sudah menyebar foto wajah Pane dan mewanti-wanti masyarakat agar memberitahukan polisi terdekat jika berjumpa dengan dia. Masyarakat juga diimbau jangan menangkap sendiri dia karena dia bersenjata api.

"Karena tersangka pelaku perampokan itu, ingin naik mobil angkutan kota tujuan ke Belawan," kata salah seorang petugas PO Antar Lintas Sumatera (ALS), Eddy P (45), di Medan, Selasa.

Namun, menurut dia, supir bus PO ALS dengan nomor 333 itu menyarankan kepada Ius Pane untuk tidak turun di Terminal Amplas, tetapi di stasiun ALS di Jalan Sisingamangaraja Medan.

"Sebab, turun di stasiun bus ALS lebih aman dan terjamin. Dari depan pusat ALS itu, nanti lebih mudah naik angkutan kota ke Belawan," ucap Eddy menirukan ucapan supir bus ALS yang datang dari Pulau Jawa.

Ia menyebutkan, saat bus ALS itu masuk ke dalam stasiun, tiba-tiba enam orang berpakaian sipil langsung menangkap Pane yang baru turun dari angkutan kota luar provinsi itu.

Kemudian, tersangka yang kedua tangannya dalam keadaan diborgol langsung dibawa ke pos sekuriti ALS untuk dimintai keterangan. Setelah itu, dia dibawa dengan menggunakan mobil ke Bandara Internasional Kualanamu.

Keenam orang itu, saat ditanya mengaku dari Polda Metro Jaya yang bertugas menangkap Pane. "Ternyata keenam orang itu, adalah petugas kepolisian yang selama ini memburu perampok sadis Ius Pane melarikan diri ke Medan," kata Eddy.

Sebelumnya, petugas Polda Metro Jaya menangkap Pane di pusat bis PO ALS, di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara, pukul 07.45 WIB Minggu (1/1).

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017