"Kemarin (4/1) kami sudah periksa tiga saksi, hari ini kita tambah lagi tiga saksi untuk menambah keterangan penyelidikan kami," kata Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, tiga orang saksi yang telah diperiksa pada Rabu (4/1) adalah saksi mata langsung kejadian sebanyak dua orang dan satu orang pengawas pangunan.
"Saksi diperiksa sudah ada tiga orang. Mereka saksi mata di lokasi kejadian dan pengawas proyek. Hari ini ditambah tiga saksi lagi untuk melengkapi informasi kepolisian," katanya.
Menurut Bayu, pihaknya belum berani menyimpulkan perihal penyebab kecelakaan kerja yang mengakibatkan Pajar Sidik (24) dan rekannya Omen tertimpa puing tangga darurat di Tower Emerald North.
"Sampai sekarang penyebab masih didalami, kita tidak mau simpulkan dulu karena masih terlalu dini. Harus cari keterangan saksi dulu," katanya.
Dikatakan Bayu, upaya lain yang kini dijalani kepolisian adalah langkah pengamanan barang bukti kejadian, penyelidikan konstruksi bangunan dan pemasangan garis polisi di lokasi kejadian.
Proses evakuasi terhadap korban yang tertimbun puing yakni Pajar Sidik masih terus berlanjut dengan melibatkan sejumlah instansi terkait.
"Proses evakuasi melibatkan instansi Basarnas, PMI, TNI, Polri dan pelaksana kontraktor masih membantu evakuasi," katanya.
Pihaknya mencatat, seluruh personel gabungan itu sebanyak 128 orang.
Apartemen Emerald Tower adalah salah satu tower di kawasan CBD (Central Business District) Grand Kamala Lagoon di Kelurahan Pekayonjaya, Kecamatan Bekasi Selatan yang dikembangkan oleh PT PP Properti Tbk.
CBD Grand Kamala Lagoon ini memiliki luas 29 Ha dan saat ini sedang menyelesaikan fase 1, yaitu Emerald Tower, Barclay Tower dan Lagoon Avenue Mall.
Progres pembangunan saat ini adalah dalam tahap finishing Apartemen Emerald Tower yang terdiri atas 42 lantai dengan kontraktor pelaksana PT PP (Persero) Tbk.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
