Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ikut memfasilitasi kepulangan jenazah lima suporter Persebaya atau Bonek yang meninggal akibat keracunan minuman oplosan beralkohol saat di Subang, Jawa Barat pada Sabtu (7/1).

Kepala Dinas Sosial Surabaya Supomo di Surabaya, Minggu, mengatakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memerintahkan untuk mencari kabar terkait meninggalnya bonek tersebut.

"Ketika terdengar kabar ini, kami melakukan penggalian data identitas Bonek yang meninggal akibat dugaan keracunan minuman beralkohol. Namun ternyata data yang diperoleh, bonek tersebut bukanlah warga Surabaya, melainkan warga Kabupaten Sidoarjo," katanya.

Meski demikian, lanjut dia, Pemerintah Kota Surabaya tidak tinggal diam dan tetap melakukan penanganan secara proporsional.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Irvan Widyanto mengatakan pihaknya memperoleh informasi bahwa ada lima Bonek yang meninggal dunia.

"Penyebab meninggalnya bonek tersebut yakni akibat mengkonsumsi minuman oplosan alkohol 70 persen yang dicampur dengan softdrink dan air kelapa muda. Di samping lima bonek yang meninggal, tiga bonek yang juga mengkonsumsi minuman oplosan tersebut masih dalam kondisi kritis dan sedang dirawat intensif," katanya.

Kronologinya, menurut Irvan, adanya rombongan Bonek yang berangkat dari Surabaya menuju Bandung pada Rabu (4/1) melalui jalur pantura. Saat tiba pada Jumat (6/1/2017) di Kecamatan Pusakanegara, Kabupaten Subang, rombongan tersebut diterima oleh perwakilan Viking -sebutan suporter persib-.

Pada malam harinya, bersama Singgih anggota Viking, beberapa bonek mengkonsumsi minuman oplosan.

"Saat melakukan perjalanan menuju Bandung, di tengah perjalanan, Brian Adam salah satu bonek yang mengkonsumsi minuman tadi mengalami overdosis dan langsung meninggal dunia," kata Irvan.

Selanjutnya, rombongan memutuskan menuju Puskesmas Pegaden untuk memeriksakan anggota rombongan lainnya.

"Sekitar pukul 16.45 WIB, beberapa bonek lainnya meninggal dunia dan sisanya mendapatkan penanganan medis," kata Irvan.

Untuk itu, kata pria yang juga menjabat Kasatpol PP Surabaya ini, Pemerintah Kota Surabaya sudah berkoordinasi dengan Polrestabes Subang melalui Polrestabes Surabaya dan Pemkab Sidoarjo, terkait kepulangan jenazah.

Selain itu, juga melakukan koordinasi pemulangan beberapa anggota rombongan lainnya yang masih sehat untuk kembali pulang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan efek yang ditimbulkan akibat meminum alkohol 70 persen tersebut.

"Alkohol dengan kadar 70 persen biasanya untuk sterilisasi alat, bukan untuk diminum. Sehingga kalau dikonsumsi dampaknya bisa sangat fatal bagi tubuh," kata Febria.

Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser menambahkan Pemkot Surabaya menanggung biaya perawatan medis para Bonek. Hal itu merupakan bentuk kepedulian Pemkot Surabaya terhadap para pendukung klub sepakbola kebanggaan Kota Pahlawan itu.

"Ibu Wali Kota selalu berpesan agar kami, jajaran di Pemkot Surabaya selalu memonitor dan memberi perhatian kepada Bonek," kata Fikser.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017