Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Jumat sesi pagi ditutup melemah, menyusul aksi ambil untung (profit taking) pada saham-saham unggulan. IHSG sesi pagi ditutup turun 3,323 poin atau 0,16 persen menjadi 2.012,710, sedangkan Indeks LQ45 melemah 1,370 poin atau 0,32 persen ke posisi 431,319. Volume perdagangan mencapai 2,426 miliar unit saham dengan nilai Rp1,522 triliun dari 26.119 kali transaksi. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, mengatakan koreksi ini lebih disebabkan indeks yang sudah terlalu tinggi setelah mengalami "rally" sejak awal Maret. Namun, kata Krisna, koreksi ini bersifat jangka pendek karena indeks tampaknya mulai bergerak pada skenario agresif untuk bertahan di level 2.000. Bertahannya indeks ini, lanjutnya, secara fundamental masih didukung oleh performa sejumlah emiten unggulan yang positif, terutama dari sektor pertambangan, perkebunan, dan telekomunikasi. Selain itu, katanya, kondisi makro ekonomi domestik sejauh ini juga sesuai dengan ekspektasi pasar, setelah Menteri Keuangan mengindikasikan pertumbuhan ekonomi (Gross Domestick Product/GDP) kuartal I 2007 yang sekitar 5,7 persen-5,9 persen. Kondisi masih membaiknya sentimen ini dapat terlihat dari masih dominannya saham yang naik pada sesi pagi Jumat sebanyak 81 saham dibandingkan dengan yang turun sebanyak 63 dan 60 bergerak mendatar. Namun, kebanyakan saham yang turun adalah saham unggulan, seperti Tambang Timah (TINS), Astra Internasional (ASII), Aneka Tambang (ANTM), Telkom (BUMI) dan Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), sehingga mendorong indeks sesi pagi Jumat ini turun. Saham TINS turun Rp650 ke Rp12.050, ASII menurun Rp50 ke Rp14.900, ANTM terkoreksi Rp200 ke posisi Rp15.650, TLKM melemah Rp50 menjadi Rp10.750, dan PTBA menambah Rp25 ke harga Rp4.000. (*)

Copyright © ANTARA 2007