Dhaka (ANTARA News) - Militer Bangladesh mengatakan pihaknya tidak berniat untuk mengambil alih kekuasaan dan akan kembali ke barak setelah melakukan pembersihan politik, kata panglima militer yang berkuasa di negara tersebut, Sabtu. "Pihak militer tidak akan terjun ke dunia politik. Militer sekarang sedang membantu pemerintah sementara. Setelah semua itu selesai, militer akan kembali ke barak," kata harian berbahasa Bengali, Manabjamin, mengutip pernyataan panglima militer Letjen Moeen U Ahmed. "Sesuatunya harus serba jelas. Akankah pihak militer akan tampil berkuasa? Kami di bawah tekanan untuk mengambil kekuasaan. Tetapi kami tidak akan lakukan. Kami inginkan demokrasi terus berlangsung," kata Moeen kepada surat kabar independen nasional. "Kami hanya mempunyai satu tujuan: yakni membersihkan negara ini dari korupsi. Kami tak akan berkompromi mengenai korupsi," tegasnya. Panglima militer menyampaikan pernyataannya itu hanya beberapa hari setelah pemerintah yang didukung militer menarik kembali rencana-rencananya untuk mengasingkan para pemimpin dua partai politik besar di negara itu. Pemerintah sementara Bangladesh pertama-tama melarang Sheikh Hasina, mantan perdana menteri dan pemimpin partai Liga Awami, kembali dari liburannya di Amerika Serikat pada awal bulan ini, namun kemudian mengatakan dia boleh kembali. Penguasa juga berusaha untuk memaksa pesaing utama Sheikh Hasina, Khaleda Zia, perdana menteri terakhir Bangladesh dan juga ketua Partai Kebangsaan Bangladesh (BNP), untuk meninggalkan negaranya. Keduanya, baik Sheikh Hasina dan Zia dituduh korupsi, menimbulkan kekerasan politik dan salah mengatur lawan-lawannya, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007