Banjarmasin (ANTARA News) - Dewan Pengurus Pusat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyatakan terdapat isu yang dihembuskan dunia barat dalam upaya mengintervensi politik dunia Islam. Isu pertama yang dihembuskan dunia barat adalah perang melawan terorisme, kata seorang pengurus DPP HTI Dr.Patmawati Nabila saat berada di Banjarmasin, Minggu. Menurut tokoh perempuan HTI saat menghadiri Diklat Muslimah "Peran Muslimah Dalam Menegakan Islam Kaffah" di aula Kantor Kandep Agama Kota Banjarmasin dengan mengkampanyekan perang terhadap terorisme telah memuluskan Barat menguasai negeri-negeri Islam dengan merusak pranata politik. Dengan isu itu pula Barat telah pula mampu menggulingkan, menguasai, mengangkat pengusaha boneka, serta mengklasifikasikan mana negeri yang pro terhadap Barat dan mana negeri yang dinyatakan sebagai kontra Barat. Kemudian Islam disebut sebagai agama teror, dan umatnya terorisme, tambahnya. Selanjunjutnya isu kedua yang dihembuskan dunia Barat terhadap dunia Islam adalah demokrasi dan Hak Azasi manusia (HAM). Isu ini digunakan untuk mengubah cara memahami konsep Islam. Islam yang seharusnya dipahami sebagai ideologi dan sistem hidup yang khas lalu dengan isu ini diubah menjadi sistem nilai yang hanya sfirit dalam aktivitas teligi. Isu ketiga yang dihembguskan Barat mengintervensi dunia Islam adalah politik pecah belah, isu ini digunakan untuk mem-petapolitikkan umat Islam sehingga terjadinya dikotomi antara Islam moderat dan Islam fundamental sengaja dimunculkan untuk membingungkan ummat. Betapa besar energi yang terkuras untuk masalah ini, sementara Barat telah mengeksploitasi kekayaan dunia Islam dan mencengkeramkan kapitalismenya. Menurut pembicara dalam Diklat Muslimah tersebut, banyak cara yang dilakukan dunia Barat dalam paya menguasai dunia Islam, seperti penjajahan politik, penjajahan, menjajahan sosial budaya, serta penjajahan ekonomi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007