"Kalau debat kan temanya sudah, tinggal nanti saya diskusi dengan Pak Basuki. Topiknya tentang reformasi birokrasi dan pelayanan publik serta penataan perkotaan. Kira-kira materi apa saja untuk penajaman dan disampaikan kepada warga Jakarta," kata Djarot di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan pihaknya mempersiapkan materi sesuai dengan tema debat pilkada yang ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.
"Sehingga warga Jakarta bisa menentukan mana yang betul-betul sudah siap untuk melayani Jakarta. Menyangkut reformasi birokrasi dan pelayanan publik, siapa yang siap untuk melayani masyarakat," tuturnya.
Sementara program kesehatan yang diusung Basuki-Djarot memiliki konsep bahwa seluruh biaya kesehatan ditanggung oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Peserta BPJS di Jakarta untuk tingkat provinsi itu tertinggi lho, tinggi sekali. Kita harap semuanya dapat, dengan cara seperti itu maka ketika warga tidak mampu sakit, dia tidak makin susah," ujarnya.
Djarot berharap melalui bantuan jaminan kesehatan, maka seluruh warga akan mendapatkan pengobatan tanpa harus memusingkan biaya yang ditanggung.
"Dulu kalau sakit kan juga macam-macam, bisa motornya dijual, TV-nya dijual, semua-semua dijual, nah sekarang kan tidak, sama kayak pendidikan, jadi seluruhnya kita cover (memfasilitasi)," tuturnya.
Debat kedua Pilkada DKI Jakarta digelar selama 120 menit, yang akan dipandu oleh mantan presenter televisi Tina Talisa dan Guru Besar Administrasi Publik Universitas Indonesia Eko Prasojo.
Debat tersebut diikuti oleh tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem; serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
