Banjarmasin (ANTARA News) - Atraksi seni Barongsai, sebuah kebudayaan tradisional Tionghoa menjadi salah satu hiburan gratis bagi masyarakat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, saat perayaan Imlek.

Sebagaimana awal tahun baru Imlek 2568 yang bertepatan 28 Januari 2017, barongsai keluar masuk permukiman penduduk di "kota seribu sungai" Banjarmasin, terutama pada komplek yang ada warga Tionghoa, Sabtu.

Barongsai yang juga mendatangi rumah/toko warga Tionghoa pada beberapa jalan protokol di kota berjuluk seribu sungai itu menjadi tontonan gratis bagi masyarakat sekitar serta orang-orang yang sedang melewati kawasan tersebut.

Atraksi barongsai yang juga dilakoni "awak banua" (penduduk daerah setempat) itu sepekan sebelum tahun baru Imlek dan setengah bulan (15 hari) sesudahnya atau hingga Cap Go Meh.

Kegiatan barongsai yang mendatangi rumah warga Tionghoa itu sembari merupakan hiburan, juga mengumpulkan "ampau/angpao" (amplop khusus berisi uang) yang duitnya untuk kegiatan sosial.

Beberapa warga masyarakat ibukota Kalsel mengaku terhibur dengan kegiatan barongsai, karena melihat simbol naga yang diarak, juga atraksi para pelaku yang tampak cekatan dan terampil.

Sebagaimana pengakuan Ali, warga Jalan Handil Bakti Kabupaten Barito Kuala (Batol), Kalsel yang sengaja datang ke ibukota provinsi hanya ingin memperlihat barongsai kepada anak-anaknya.

"Sebab di Handil Bakti, walau dekat atau bertetangga dengan Kota Banjarmasin, tidak ada kegiatan barongsai - sebuah budaya tradisional Tionghoa tergolong unik," ujar ayah dari dua anak itu.

Sementara di kelenting atau tempekong yang terdapat di Pacinan Laut (Jalan P Tendean) dan Jalan Niaga/Jalan Brigjen Katamso Banjarmasin, sejak Jumat sore (27/1) hingga pagi Sabtu ramai warga Tionghoa melakukan persembahyangan, terutama penganut Konfocius.

Persembahayangan dalam rangkaian perayaan tahun baru Imlek 2568 di Banjarmasin berjalan aman dan lancar, karena cuaca juga mendukung atau cukup bersahabat, tidak terlalu panas dan tak turun hujan.

Di Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota selain terdapat beberapa vihara, juga ada tiga kelenteng yang tergolong tua, yaitu dua di Banjarmasin dan satu di Kotabaru - kabupaten paling timur provinsi tersebut.

Pewarta: Sukarli
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017