Jakarta (ANTARA News) - Sedikitnya 30.000 buruh akan melaksanakan aksi demonstrasi di Jakarta pada Selasa (1/5) dalam rangka memperingati hari buruh internasional. Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Irjen (Pol) Adang Firman usai rapat koordinasi dengan Gubernur DKI Sutiyoso dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal Liliek As Soemardjono di Balaikota Jakarta, Selasa memaparkan terdapat 13 elemen buruh yang sudah mengajukan izin untuk melakukan aksi demonstrasi tersebut. "Dari 13 elemen yang melapor untuk melakukan aksi demonstrasi besok jumlah pesertanya diperkirakan mencapai 30.000 orang. Rute demonstrasi bermacam-macam ada yang ke Istana Presiden, Bundaran Hotel Indonesia, gedung DPR RI dan juga ke kantor Gubernur DKI," katanya. Untuk persiapan pengamanan, Adang memaparkan sesuai prosedur yang ada pihaknya akan menurunkan 18.000 personil termasuk personil kepolisian di wilayah. Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso telah mengingatkan pada masing-masing pimpinan elemen buruh terutama yang akan berdemonstrasi di seputar kawasan Monas agar menjaga ketertiban serta mewapadai potensi disusupi oleh provokator yang mendorong terjadinya kerusuhan selama aksi demonstrasi berlangsung. "Tadi saya mengundang tokoh-tokoh buruh sore ini untuk berkoordinasi. Saya, Kapolda dan Panglima tidak keberatan mereka melakukan kegiatan memperingati hari buruh, mereka juga sudah mengatakan rutenya dari mana saja," katanya. Rencananya buruh dari elemen Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan sejumlah organisasi lainnya yang berjumlah 15.000 orang akan mengawali aksi demonstrasi di kawasan Patung Tani Jakarta Pusat kemudian menuju kantor Dinas Tenaga Kerja DKI, kantor Gubernur DKI Jakarta dan akhirnya DPRD DKI Jakarta. "Mereka asal datangnya dengan baik-baik, saya janji akan menerima perwakilan. Yang saya tekankan jangan ada perusakan terhadap fasilitas kota termasuk angkutan seperti busway dan saya minta mereka menjamin tidak terjadi," tegas Sutiyoso. Sebagai salah satu pola pengamanan, para buruh yang berdemonstrasi tersebut akan diminta menggunakan seragam perusahaan masing-masing sehingga mudah dikenali. "Kalau kondisi jadi buruk saya akan turun ke lapangan dan akan mengendalikan situasi bersama-sama, saya tangkapi bila memang berbuat rusuh," ujar Gubernur DKI.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007