Medan (ANTARA News) - Secara medis hubungan perkawinan melalui perjodohan akan menimbulkan masalah genetis pada keturunan, kata psikolog Dra. Irna Minauli Psi, di Medan, Selasa. Ia mengatakan keturunan dari perkawinan perjodohan terindikasi mengalami keterbelakangan mental. Selain itu, dapat menyebabkan gangguan jiwa pada keturunan seperti kelainan psikis yang ditandai dengan prilaku suka menyendiri, berkhayal, dan melakukan hal-hal aneh serta terkadang disertai penurunan intelektual dan emosi yang disebut Schizophrenia. Dia mengatakan untuk melakukan perjodohan sebenarnya bukanlah hal yang mudah. Biasanya orang tua senantiasa memikirkan jodoh yang terbaik saja untuk anaknya, padahal sebaiknya orang tua juga harus melihat kesiapan diri si anak dan kesiapan dari pasangan yang dijodohkan. Kesiapan menikah ini meliputi kesiapan fisik, mental, hingga finansialnya. Bila kesiapan itu belum terpenuhi, maka hal itulah yang berakibat masalah genetik pada keturunannya. Dia juga menuturkan pertimbangan utama dalam perjodohan sebenarnya adalah agama. Berdasarkan hasil penelitian, jika pasangan tersebut sering melakukan ibadah bersama, seperti shalat berjamaah, maka angka perceraian sangat minim sekali. Agamalah yang menjadi kunci utama, bukan pertimbangan lain, seperti materi, katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007