Nairobi (ANTARA News) - Pemerintah Kenya pada Jumat (10/2) mengumumkan kemarau saat ini, yang mempengaruhi 23 daerah tandus dan setengah tandus serta daerah kantung daerah lain sebagai bencana nasional.

Presiden Uhuru Kenyatta menyeru semua pemegang saham agar mendukung pemerintah dengan meningkatkan program untuk meringankan dampak kemarau sebab kondisi alam tersebut telah membuat lebih dari dua juta orang sangat memerlukan bantuan pangan.

"Dukungan dari mitra kami akan melengkapi upaya pemerintah dalam meringankan dampak kemarau," kata Presiden Kenya itu di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Nairobi setelah diberi penjelasan mengenai kondisi di lapangan oleh Sekretaris Kabinet yang terlibat dalam penanganan kemarau dan keamanan pangan.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) telah memperingatkan Kenya menghadapi kemarau parah dan dengan situasi tersebut naik pula kondisi rawan pangan, demikian laporan Xinhua. Perkiraan saat ini memperlihatkan sebanyak 2,1 juta orang menghadapi kondisi rawan pangan.

FAO menyatakan hujan yang rendah pada 2016 dan kemarau pada 2017 telah menimbulkan risiko besar kondisi kemarau pada 2017, sehingga mengancam keamanan pangan sebagian warga paling rentan di negeri itu.

"Orang yang paling berisiko adalah peternak kecil di wilayah kering dan setengah kering, tempat pemeliharaan ternak menyediakan 90 persen lapangan kerja dan penghasilan keluarga," kata FAO.

Menurut badan PBB tersebut, hujan yang terlambat dan kondisi alam yang tidak biasa berarti sumber daya air dan lahan rumput yang kritis takkan membaik setelah curah hujan yang buruk selama musim penghujan April sampai Juni 2016.

Kenyatta juga menyeru semua mitra lokal dan internasional agar datang dan mendukung upaya pemerintah untuk mengendalikan keadaan, yang bukan hanya mempengaruhi manusia dan ternak tapi juga hewan liar.

Ia menyatakan pemerintah akan bertindak cepat dan meningkatkan program peringanan bencana guna memastikan keadaan dapat ditangani secara layak.

Ia juga memberi peringatan keras kepada semua orang yang terlibat dalam pembagian pangan bahwa pemerintah akan melakukan tindakan serius terhadap mereka yang berusaha meraih keuntungan dari situasi itu untuk memperkaya diri mereka.

Kenyatta menyatakan semua pembelian pangan dan keperluan lain dilakukan secara transparan dan terbuka dan semua lembaga pemerintah yang terlibat untuk menjamin rakyat Kenya takkan ditipu.

Untuk menstabilkan harga sereal yang tinggi, pemerintah akan mengizinkan impor jagung oleh pemilik penggilingan yang berizin tapi akan memantau ketat kondisi tersebut guna memastikan itu dilakukan dengan cara yang sangat transparan.

Dalam dua tahap campur-tangannya yang mencakup masa dari Februari sampai April, pemerintah telah mengalokasikan 110 juta dolar AS untuk melakukan campur-tangan di berbagai sektor.

Departemen Keuangan Nasional sudah mengeluarkan paket pertama sebanyak 73 juta dolar AS, sementara pemerintah lokal telah menyediakan 20 juta dolar.

Pemerintah bermaksud meningkatkan campur-tangan termasuk, antara lain, melipatgandakan pengiriman jatah makanan dan uang kontan.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017