Bangkok (ANTARA News) - Pemanasan global sangat kecil kemungkinannya menyebabkan naiknya permukaan air laut di Teluk Thailand, mengingat wilayah tersebut berjarak sangat jauh dari wilayah sumber gunung bongkahan es yang mencair di Kutub Utara, demikian dikatakan oleh seorang ahli hidrologi Thailand terkemuka, Kamis. Hasil perkiraan yang dibuat Panel perobahan iklim bentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (IPCC) mengatakan perkiraannya bahwa akan terjadi kenaikan permukaan air laut menjelang akhir abad yang menyebabkan banjir yang dihadapi warga Asia yang hidup di daerah pesisir, namun hal itu tidak akan terjadi di Teluk Thailand, demikian dikemukakan oleh Suphat Vongvisessomjai, seorang professor pensiunan yang pernah bekerja di Pusat Pengembangan Tenaga Air, Institut Teknologi Asia di Bangkok. "Projeksi panel perobahan iklim PBB tersebut jelas tidak cocok apabila diterapkan kepada Teluk Thailand, karena kita berjarak sangat jauh dengan wilayah gunung es yang mencair" kata Suphat kepada harian the Nation, seperti dilaporkan DPA. Suphat menambahkan secara fakta dari hasil penelitian memperlihatkan rata-rata tinggi permukaan air laut di provinsi yang terletak di pesisir Thailand telah mengalami penurunan dari 0,3 hingga o,6 cm selama delapan tahun terakhir. Ahli hidrologi itu yang kini bekerja sebagai anggota tim konsultan tehnik menghimbau kepada masyarakat Thailand agar tidak panik dengan pernyataan hasil temuan IPCC tersebut "Perobahan iklim yang diutarakan oleh IPCC tidak bertujuan menakut-nakuti kita atau berlebih-lebihan, karena temuan ilmiah mereka didasari pemikiran yang berpijak pada studi lingkungan mereka yang sebagian besar tinggal di belahan dunia bagian Eropa," kata Suphat. (*)

Copyright © ANTARA 2007