Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Eksekutif Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) Abraham Timang mengatakan PT Freeport Indonesia telah menjadi penggerak roda ekonomi di Kabupaten Mimika, Papua.

Saat dihubungi di Jakarta, Kamis, ia mengatakan ketika Freeport Indonesia mulai beroperasi, populasi Mimika masih di bawah 1.000 orang.

Saat ini, lanjutnya, Mimika telah menjelma menjadi daerah di Papua dengan tingkat migrasi terbesar di Indonesia.

"Freeport Indonesia menjadi penggerak ekonomi di Mimika. Sampai tahun lalu, telah 5.860 kelompok usaha dibantu dengan program ekonomi mandiri dan dana bergulir yang dijalankan LPMAK dengan dukungan Freeport," kata Abraham yang tengah berada di Jakarta dalam rangka bertemu sejumlah pejabat terkait isu Freeport.

Menurut Abraham, hingga akhir 2015, Freeport Indonesia telah memberikan bantuan ekonomi hingga Rp192,2 miliar.

LPMAK adalah lembaga dengan penyandang dana utama Freeport Indonesia yang berdiri sejak 1996.

Berdasarkan data LPMAK, lembaga tersebut telah melakukan pendampingan usaha mikro, kecil, dan menengah sebanyak 175 pengusaha yang 36 persennya adalah perempuan.

Abraham juga mengatakan lembaganya telah melakukan pengembangan usaha masyarakat berbasis desa.

Hingga saat ini, LPMAK telah membina petani dan peternak di Mimika yakni 181 hektare lahan kakao, 33,4 hektare lahan kopi, 18,43 ton tangkapan ikan, dan 80.000 ayam ternak.

Secara total, Freeport memberikan dana pengembangan ke masyarakat Mimika sebanyak 1,4 miliar dolar AS sepanjang 1992-2015 yang 660 juta dolar di antaranya dikelola LPMAK selama 1996-2015.

Di bidang kesehatan, Freeport membangun dan mengoperasikan dua rumah sakit, tiga klinik umum, dan dua klinik spesialis yang memberikan pelayanan kesehatan gratis di Mimika.

Di bidang pendidikan, telah dibangun dan dikelola empat asrama pendidikan dan 9.500 beasiswa diberikan untuk masyarakat Mimika sejak 1996 dan sebanyak 67 di antaranya adalah beasiswa ke luar negeri seperti Jerman.

Penasihat Pemerintah untuk Urusan Papua Michael Manufandu mengatakan kehadiran Freeport Indonesia telah memberikan banyak manfaat positif kepada bangsa dan negara terutama pemerintah dan rakyat Papua.

Menurut mantan Dubes Indonesia untuk Kolumbia itu, Freeport telah berperan besar membangun infrastruktur di Kabupaten Mimika sehingga memberi manfaat bagi banyak orang.

"Dulu, Timika ini tidak ada apa-apanya, kawasan ini penuh dengan hutan lebat. Tapi, setelah kehadiran Freeport, terjadi perubahan luar biasa. Di mana-mana ada restoran, hotel, pusat perbelanjaan, ruko dan tempat-tempat usaha. Itu dampak ikutan dari kehadiran Freeport dan merupakan sesuatu yang positif," ujarnya.

(K007/N002)

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017