Kyoto (ANTARA News) - Pemerintah China menyatakan dukungannya terhadap proyek pembangkit tenaga listrik berkapasitas 10.000 megawatt yang telah dimenangkan oleh kontraktor negara tersebut, menyusul keberhasilan perundingan bilateral delegasi Indonesia dengan China di acara pertemuan tahunan Asian Development Bank (ADB) ke-40 di Kyoto. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan hal itu di Kyoto, Sabtu, sesaat sebelum mengikuti kegiatan seminar dalam forum tahunan ADB tersebut. Menkeu tampil bersama Menkeu Jepang Koji Omi dan Menkeu Norwegia Anne Margereth Fagertum untuk membicarakan masa depan Asia. "Kemarin kita sudah membahas dengan China mengenai dukungan terhadap proyek infrastruktur terutama listrik. Saya dengan Menkeu China merundingkan bagaimana kelanjutan dukungan itu bisa direalisir," ujar Sri Mulyani. Respon dari pihak China sendiri, menurut mantan direktur eksekutif IMF itu, sungguh positif dan dikatakan China segera mengambil langkah-langkah untuk merealisir pendanaan bagi proyek-proyek yang sudah dimenangkan oleh kontraktor China. Namun sebelum realisasi itu dilaksanakan, pemerintah sepertinya tetap menekankan terlebih dulu PLN memiliki posisi keuangan dan manajemen yang solid. "Pentingnya untuk PLN memiliki kondisi keuangan yang sehat, pengelolaan keuangan dan manajemen yang solid dan juga kemampuan untuk menetapkan tarif listrik yang sesuai dengan biayanya," ujar Sri Mulyani. Sebelumnya proyek pembangunan infrastuktur PLN itu sempat terkatung-katung, karena pihak China belum juga mencairkan dananya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007