Yogyakarta (ANTARA News) - Kepala Bagian Hukum dan Humas RS Dr Sardjito Yogyakarta, Trisna Heru Nugroho mengatakan, PT Askes tidak menanggung biaya perawatan bayi kembar lima karena dinilai sebagai "bayi tabung". "Saya kemarin sore mendapat pesan singkat (SMS) dari orang Askes yang intinya minta maaf kalau surat jaminan rawat inap untuk bayi kembar lima itu tidak dijamin atau ditanggung karena bayi tabung," kata Trisna kepada pers di Yogyakarta, Sabtu. Biaya perawatan bayi kembar lima, yang saat ini tinggal tiga bayi yang masih hidup karena dua lainnya meninggal, sekitar satu juta rupiah per hari. Ia mengatakan, seandainya memang Askes tidak jadi menjamin atau membatalkan tanggungan tersebut, sebaiknya ada keterangan resmi "hitam di atas putih" karena sebelumnya Askes sudah menyatakan bersedia membantu biaya perawatan bayi kembar lima tersebut. "Bahkan pihak keluarga bayi kembar lima juga telah memenuhi atau melengkapi seluruh syarat administrasi," kata dia. Ditegaskannya, dirinya tidak bisa memastikan atau memberi keterangan apakah bayi ini benar "bayi tabung" karena selama ini tidak pernah disinggung oleh tim dokter yang menanganinya. "Para dokter yang menangani bayi kembar lima tersebut mengatakan bayi tersebut hasil terapi hormon," kata Trisna, dan menambahkan bahwa yang berhak memberi keterangan soal bayi kembali lima tersebut adalah dokter. Namun dia berharap Askes memberi keterangan resmi sehingga pihak RS Dr Sardjito dapat menyampaikan masalah ini kepada pihak keluarga bayi. Ditanya kondisi bayi kembar lima yang tinggal tiga bayi masih hidup, Trisna mengatakan masih stasioner atau sama dengan kondisi sebelumnya. "Masih kritis, dan diberi air susu ibu (ASI) setiap tiga jam. Sedangkan liver bayi tersebut masih belum berfungsi optimal. Bayi tersebut kini masih dirawat di ruang Perinatologi Intensive Care Unit," katanya. Trisna menambahkan, ibu bayi kembar lima itu pada Jumat (4/5) sempat pulang ke rumah. Ia juga sudah boleh pulang karena telah melunasi biaya `operasi sesar` dan perawatan sebesar Rp20.650.000.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007