Jakarta (ANTARA news) - Pebalap Indonesia asal Maluku, David Juliano Sitanala, melanjutkan tren positif dengan memperbaiki catatan waktu lap terbaik menjadi 1 menit 44,3 detik pada rangkaian uji pramusim kedua di Sirkuit Internasional Zhuhai, Provinsi Guangdong, China, 13-14 Maret 2017, jelang keikutsertaannya di ajang FIA Formula 4 2017.

Catatan waktu tersebut dicapai David pada sesi uji hari pertama, Senin (13/3) setempat, yang hanya terpaut 0,3 detik dari catatan waktu salah seorang pebalap F3 Eropa dari Team KRC Taiwan yang mencatatkan waktu putaran 1 menit 44,0 detik.

"Secara keseluruhan di hari pertama David cukup baik dengan kondisi lintasan yang kering dengan udara yang sangat lembab," kata Manajer David, Stanley Iriawan, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sementara pada sesi uji hari kedua, David menemui kondisi lintasan yang cukup basah akibah guyuran hujan yang merupakan kali pertama bagi pebalap yang kerap menyebut dirinya sebagai Jong Ambon tersebut. Di hari kedua, David mencatatkan waktu putaran terbaik 1 menit 54,1 detik.

"Dia belum penah testing kondisi hujan, jadi pengalaman bagus untuk David dan juga bagus untuk persiapan bila pas balapan hujan," kata Stanley.

Sementara itu pelatih balap David, Julio Acosta, menyatakan antusiasmenya terhadap anak asuhnya itu meski di rangkaian uji pramusim kedua ia sempat tergelincir ke area kerikil.

Hal itu, ditengarai terjadi lantaran David terlambat melakukan pengereman di titik 80 meter padahal diinstruksikan dilakukan pada titik 120 meter.

"David cukup impresif pada sesi kedua testing, walaupun sempat tergelincir ke gravel bed, namun dia berani mencoba limit kendaraan untuk mendapatkan waktu yang lebih baik," kata Acosta.

David akan berlaga di FIA Formula 4 2017 China yang akan dimulai pada 22-23 April 2017 mendatang dengan mesin sesuai standar lomba yakni Geely G-Power 2.0L Naturally Aspirated yang berkemampuan mencapai kecepatan puncak 142 mil per jam atau sekira 227 km per jam.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017