Jakarta (ANTARA News) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pengelola jejaring sosial Facebook membangun sistem proteksi agar tayangan berisi konten bunuh diri dan serupa dengan itu, tak kembali muncul. 

"Kami meminta Facebook dan media sosial lain untuk bangun sistem proteksi agar kejadian seperti ini tak ter-record, sehingga diketahui oleh publik termasuk anak," ujar Wakil Ketua KPAI, Susanto dalam keterangan persnya, Senin. 

Dia menyesalkan kejadian bunuh diri yang tayang secara langsung di media sosial itu dan menyebar secara cepat di masyarakat. 

"Ini kejadian tidak baik. Jangan sampai ditiru oleh anak-anak. Apalagi meski sudah dihapus, tampaknya publik telah men-shared ke banyak group. Ini kurang pas dan tak mendidik," tutur dia. 

Susanto juga meminta masyarakat tidak mudah menyebarkan informasi dan kejadian yang tak bermartabat.
"Karena dapat mereduksi semangat besar pembangunan karakter yang sedang menjadi concern bersama," kata dia.

Baca juga: (Facebook segera tindak konten eksploitasi anak)

Sebelumnya, beredar di dunia maya video siaran langsung bunuh diri di Facebook seorang laki-laki asal Jakarta bernama Pahinggar Indrawan.

Video gantung diri itu, kini sudah tidak dapat lagi diakses setelah selama beberapa jam berada di akun Facebook-nya.

Baca juga: (Ridwan Kamil tanggapi komentar dirinya diusung Nasdem lewat Facebook)

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017