Jakarta (ANTARA News) - Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) mengungkapkan bahwa hingga saat ini terdapat sekitar Rp170 triliun komitmen pinjaman atau kredit yang diberikan oleh perbankan nasional tetapi tidak ditarik oleh peminjamnya. "Saat ini sekitar Rp170 triliun dari seluruh perbankan di tanah air yang merupakan undisbursement loan, di BNI sendiri ada sekitar Rp8 triliun," kata Ketua Perbanas, Sigit Pramono di Jakarta, Selasa. Ia menyebutkan, sudah ada komitmen pinjaman sebesar Rp170 triliun namun pinjaman tersebut belum ditarik, belum digunakan oleh para pengusaha karena berbagai alasan. Menurut dia, masih tingginya angka undisbursement loan menunjukkan bahwa masalah peningkatan kredit perbankan kepada sektor riil tidak hanya menyangkut masalah suku bunga saja tetapi ada masalah lain yang juga perlu dibenahi. "Saya ingin yakinkan bahwa masalah perbankan itu tidak hanya menyangkut suku bunga saja tetapi ada hal lain yang menurut saya harus diperbaiki," kata Sigit yang juga Dirut PT Bank BNI menanggapi penurunan BI Rate dari 9,00 persen menjadi 8,75 persen. Menurut dia, kalau BI Rate turun, berarti perbankan nanti akan meninjau suku bunga dananya (dana pihak ketiga) tetapi tidak langsung ke kredit. "Masalah suku bunga bukan satu-satunya masalah perbankan, sebetulnya perbankan sudah cukup agresif menyalurkan kredit, hanya saja banyak sektor riil yang belum mampu menyerap kredit ini yang ditunjukkan dengan tingginya undisbursement loan," katanya. Ia mengakui, dari sisi perbankan sendiri masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan seperti menyangkut masalah efisiensi, tapi hal itu tidak bisa dilakukan seketika, semalam atau overnight saja. "Misalnya kita melakukan efisinesi biaya yang menyangkut biaya tenaga kerja dan belanja teknologi informasi. Itu tidak bisa dilakukan sekejap," katanya. Ketika ditanya berapa lama penyesuaian suku bunga kredit terjadi setelah penurunan BI rate saat ini, Sigit mengatakan, minimal diperlukan satu bulan tetapi rata-rata memerlukan waktu sekitar 3 bulan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007